SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul ikut mendorong target swasembada daging yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat pada 2026 mendatang. Upaya tersebut dilakukan dengan meluncurkan Inseminasi Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) di Kelompok Ternak Sapi Sidodadi, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, Senin (5/4/2021).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo menjelaskan bahwa inseminasi buatan yang dicetuskan di Sidodadi ini merupakan rencana agar kebutuhan daging di DIY, terutama di Bantul, dapat terpenuhi.
"Sebenarnya Bantul ini pemasok bibit sapi yang cukup besar di DIY. Namun memang kebanyakan sapi betina produktif yang aturannya dilarang disembelih," terang Joko ditemui saat peluncuran Sikomandan di Poncosari, Srandakan, Bantul, Senin.
Hampir 90 persen sapi di Bantul adalah betina produktif. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sapi harus mendatangkan sapi dari luar wilayah DIY.
Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik, Pemkab Bantul Minta ASN Jadi Contoh
"Kabupaten Bantul sendiri memiliki 37 penjagal sapi yang tiap hari selalu menyembelih sapi. Tapi Bantul sendiri belum bisa memenuhi permintaan daging sapi," katanya.
Dengan demikian, Pemkab Bantul, kata Joko berusaha mendongkrak populasi sapi dengan inseminasi buatan atau IB secara gratis. Pada 2020 lalu, pemkab sudah menerima pasok inseminasi bantuan dari pusat dan disuntikkan ke 47 sapi betina yang akan kawin. Hasilnya anakan sapi atau pedet mencapai 30 ribu ekor.
"Kendalanya adalah, para peternak ini biasa menjual pedet usia empat atau tujuh bulan karena kebutuhan biaya. Sehingga dengan adanya Sikomandan populasi sapi terutama jantan semakin bertambah dan bisa menyuplai kebutuhan daging ini," katanya.
Tak hanya sapi, Sikomandan juga menyasar ternak kambing. Kebutuhan kambing bagi pedagang sate di Bantul cukup besar. Dalam sehari sedikitnya dilakukan penyembelihan 600-700 ekor.
"Di Bantul ada sekitar 171 pedagang sate, namun kebutuhan itu belum semuanya terpenuhi," ujar dia.
Baca Juga: Kekurangan Insentif Nakes di Bantul Cair April 2021
Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan dengan adanya Sikomandan ini berpotensi besar untuk Bantul sebagai wilayah penyedia bibit sapi yang baik. Di sisi hilir memiliki pedagang kuliner daging sapi dan kambing, dan di hulunya memiliki tempat pemotongan hewan ternak yang mumpuni.
Berita Terkait
-
4 Juta Pasangan di Indonesia Alami Infertilitas, RS Ini Hadirkan Layanan Inseminasi Sebagai Alternatif Punya Anak
-
Kurangi Risiko Kegagalan, Kini Ada Inseminasi Buatan yang Perpendek Jalur Sperma ke Indung Telur
-
Wanita Ini Berhasil Punya Anak dari Inseminasi Buatan yang Dilakukan Sendiri, Alatnya Dibeli Online
-
Tak Punya Pasangan, Perempuan Ini Berhasil Punya Anak Setelah Beli Sperma Secara Online
-
Mentan SYL Tinjau Pelaksanaan Inseminasi Buatan di Buleleng
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan