SuaraJogja.id - Setahun lebih pandemi COVID-19 membuat dunia perfilman di DIY tak bisa berproduksi. Lebih dari 1.000 pelaku perfilman terancam tak bisa bekerja karena dunia perfilman di kota ini pun bisa kolabs.
Sebab pasca tutupnya bioskop di berbagai kota, produksi film pun berhenti. Bila tidak segera diselesaikan, maka kemungkinan ada lebih dari 100 ribu pelaku industri film di Indonesia yang terdiri dari kru, ekstras, karyawan bioskop dab lainnya yang kehilangan pekerja atau tidak mendapatkan penghasilan layak.
"Sejak bioskop tutup, lalu buka tapi sepi. Industri film memng kolaps. Banyak produser menahan film dan tidak tayang di bioskop karena menghitung resiko pandemi dan ekonomi. Beberapa produksi yang sudah terlanjur persiapan menunda produksinya atau tetap melanjutkan produksi dengan mengubah konsep kreatif menyesuaikan keadaan," ungkap sutradara Hanung Brahmantyo disela vaksinasi 1.000 pelaku perfilman DIY di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (07/03/2021).
Karenanya Hanung yang bergabung dalam Paguyuban Filmmaker bersama Suluh Pamuji selaku Ketua Jogja Film Commission meminta Dinas Kesehatan DI Yogyakarta memberikan jatah vaksinasi bagi pelaku perfilman di DIY. Dari data yang berhasil dihimpun panitia, tak kurang 1.000 pelaku perfilman menyatakan siap divaksin.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Cafe Jogja dengan Nuansa Pemandangan Alam yang Indah
Hanung kebetulan pada awal Maret 2021 lalu bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di acara vaksin massal seniman dan budayawan yang diselenggarakan pemerintah pusat di Padepokan Seni Bagong Kusudiarjo.
"Dalam kesempatan itu saya menyampaikan ada lebih dari 1000 pekerja film di Jogja yang sangat mengharapkan vaksin dan ternyata para penggagas kompak bergerak cepat,” ungkapnya.
Sementara Suluh mengungkapkan, Yogyakarta merupakan daerah yang menjanjikan bagi perkembangan industri perfilman di Indonesia. Bahkan ssejak lima tahun belakangan produksi film semakin ramai, distribusi serta ekshibisi film semakin beragam saluran dan ruang.
Apresiasi-, edukasi maupun pengarsipan film menjadi bidang yang semakin serius dikembangkan. Sehingga ekosistem perfilman Jogja berjalan dan berkembang, sebagai mata rantai sekaligus daur hidup perfilman.
"Namun, sejak pandemi, ekosistem berjalan pincang dan mengalami hambatan," ujarnya
Baca Juga: Mahasiswi Jogja Palsukan Bukti Transfer, Klinik Kecantikan Rugi Rp15 Juta
Karena itu vaksinsai kali ini diharapkan dapat kembali menyehatkan ekosistem perfilman di Yogyakarta. Sebab penularan COVID-19 pun bisa diminimalisir melalui vaksinasi tersebut.
Filmmaker sekaligus PIC vaksinasi, DS Nugraheni, menambahkan, untuk lingkup Yogayokarta, jumlah pelaku perfilmannya ternyata signifikan dan beragam. Dalam vaksinasi kali ini, 1.000 pelaku film dibagi menjadi tiga kelompok dengan jam kedatangan yang berbeda
"Tujuannya untuk meminimalisir kerumunan. Seribu bukan jumlah yang sedikit,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Beda Cara Zaskia Adya Mecca dan Atta Halilintar Ajari Anak Salat, Ada Yang Dihujat
-
Model Adalah Maut, Ide Judul Film Hanung Bramantyo Terinspirasi Isu Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
-
Zaskia Adya Mecca Lebaran di 2 Tempat, Bagi Waktu dengan Keluarganya dan Keluarga Hanung Bramantyo
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!