SuaraJogja.id - Seorang pengemudi ojek online membagikan curahan hatinya yang dibagikan ulang akun Instagram @dramaojol.id. Mempertanyakan sikap pelanggan yang memberinya bintang satu, rupanya driver ini membawa penumpang yang merupakan mantan kekasihnya saat SMA.
Mengaku masih sakit hati karena dahulu diputuskan ketika masih sama-sama duduk di bangku sekolah menengah atas, wanita ini tega memberikan bintang satu. Ia seolah ingin membalaskan dendam pribadinya lantaran dulu kisah cintanya diputuskan oleh sang pengemudi.
Akun Instagram @dramaojol.id membagikan tangkapan layar berupa pesan singkat antara pengemudi ojek online dan pelanggannya. Driver tersebut mengirimkan pesan singkat kepada pelanggannya di luar aplikasi ojek online. Ia mempertanyakan kenapa penilaiannya diberi bintang satu.
Penumpang bernama Siti itu lantas menjawab bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pengemudi ojek online itu adalah memutuskkannya dulu ketika berada di bangku SMA. Gadis ini juga mengatakan minta maaf karena tadi menggunakan masker sehingga mungkin keduanya tak saling mengenal.
Baca Juga: Dikenal Dokter Kandungan, Ini Profil Mantan Gubernur Prof Mahyuddin
"Waduh, hanya orang-orang kuat yang mampu sembuh tanpa meninggalkan dendam," tulis akun @dramaojol.id dalam keterangannya.
Sejak diunggah Sabtu (10/4/2021), unggahan mengenai pengemudi ojek online yang bertemu lagi dengan mantan kekasihnya saat SMA tersebut sudah disukai lebih dari 15 ribu pengguna Instagram. Ada ratusan lainnya yang ikut meninggalkan komentar, beberapa justru memberikan kalimat menggelitik.
Persoalan hati atau masalah cinta memang terkadang menjadi hal yang lebih rumit untuk diselesaikan. Termasuk dendam lantaran hubungan yang telah lalu ini berdampak kepada pekerjaan pengendara ojek itu saat ini. Dengan mendapatkan bintang satu, driver ini bisa mendapatkan hukuman dan tak bekerja sementara waktu.
"Siti. Si udin udah nikah sama maemunah. Udah jangan dendam lagi ya," tulis akun @yyulssh****.
"Maaf siti aku lupa nama tapi ingat rasa," komentar akun @bayuw****.
Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Gubernur Sumsel Prof Mahyuddin Meninggal Dunia
"Pasti kepanjangan nama dia Siti Jahanam," tanggapan akun @medyismy****.
Sementara akun @zahrafadlila**** mengatakan, "Siti masih sayang sama udin belum bisa move on."
Berita Terkait
-
Gibran Sibuk Bahas Skincare Bareng Siswi SMA Saat Pantau MBG, Publik: Kerja Wapres Luar Biasa..
-
Mitra Ojol Minta THR, Beban Perusahaan Aplikasi Makin Berat
-
Heboh Istri Serka HS Pembunuh Eks TNI Dilepas Polisi
-
Pidato Prabowo Disorot! Mantan Ajudan Gus Dur Sebut 'Ndasmu' Ucapan Kasar: Sebutan untuk Kepala Hewan
-
Siapa Irfan Setiaputra? Mantan Bos Garuda Bongkar Fakta Maskapai Tak Peduli Nasib Penumpang Saat Delay: Saya Marah!
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
-
Peluang Jairo Riedewald Bela Timnas Indonesia Menipis, Erick Thohir: Kami Gak Mau...
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
Terkini
-
Penumpang Difabel Sering Kesulitan Akses Transportasi Publik, Kartu Disabilitas Dibagikan di Jogja
-
Ramai Seruan Tagar Kabur Aja Dulu, Hempri: Bentuk Sikap Kritis dan Sindiran Anak Muda atas Situasi di Indonesia
-
ARTOTEL Yogyakarta Ramaikan Ramadan dengan Waktunya Indonesia Berbuka: Sajikan Menu Lokal sampai Menginap 40 Jam
-
Kasus Anak Bantul Picu Percepatan Perda TPPO di Yogyakarta, Kemenkumham DIY Gandeng Polda & Imigrasi
-
Pemkab Sleman Imbau Pangkalan Tak Timbun LPG 3 Kg, Sebanyak 2.800 Tempat Diawasi