SuaraJogja.id - Beredar video sekelompok pemuda yang melakukan kebut-kebutan di Jalan Slamet Riyadi Solo. Belum sampai jauh, pemuda tersebut berakhir mengalami kecelakaan di jalan. Naas, tak ada pengendara lain yang berhenti untuk menolongnya dan hanya sekedar menghindari korban maupun kendaraannya.
Akun Instagram @energisolo membagikan video seorang pemuda yang kebut-kebutan di jalan raya saat masih banyak pengendara lainnya yang lalu lalang. Video tersebut di ambil di salah satu lampur merah yang ada di Jalan Slamet Riyadi Solo. Dalam kondisi gelap, namun tampak jalanan tersebut masih ramai dilalui.
Saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau, awalnya tampak satu pemuda dengan motor sport yang menarik gasnya kencang dan membuat suara yang nyaring. Kemudian disusul oleh pemuda lainnya dengan berbagai jenis motor melakukan aksi yang sama.
Tidak jauh dari titik mulai para pemuda itu menggeber kendaraannya, salah satu di antara mereka yang mengendarai sepeda motor mio nampak jatuh di aspal dan sempat menimbulkan percikan api. Sementara kendaraan terseret beberapa meter, pengemudinya terkapar di tengah jalan.
Baca Juga: Viral Balap Liar Berujung Tabrakan di Solo, Pelakunya Malah Menghilang
Sayangnya dalam kondisi tersebut, tidak nampak ada satu pengendara yang menghentikan kendaraannya. Mereka tetap melaju sambil menghindari tubuh korban maupun kendaraannya. Sementara pemilik video sendiri sempat menepi dan mengabadikan momen ketika pengendara itu tampak tergeletak di jalan.
"Ending yang diharapkan netizenkah?," tulis akun @energisolo dalam keterangannya.
Sejak diunggah Minggu (11/4/2021), video kecelakaan tunggal yang dialami pemuda kebut-kebutan di jalan tersebut sudah disaksikan lebih dari 88 ribu kali. Ada ratusan komentar yang ditinggalkan warganet. Beberapa mengaku puas dengan hasil akhir diterima pemuda tersebut.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming juga turut berkomentar dalam unggahan tersebtu. Sebagai kepala daerah yang baru saja terpilih, Gibran mengaku akan segera mengecek informasi tersebut. Beberapa warganet ikut membalas komentar Gibran dengan mengusulkan solusi untuk aksi kebut-kebutan yang meresahkan.
"Akan kami cek," tulis Gibran dalam komentarnnya.
Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, Batik Solo Trans Tetap Beroperasi Normal
"Ya gini yang bikin males keluar di hari sabtu malam banyak pengendara motor yang seenaknya sendiri geber-geber motor bleyer-bleyer motor," komentar akun @raga_radi****.
Berita Terkait
-
'Anak Haram Konstitusi? Ini Tudingan Panas Amien Rais ke Jokowi soal Gibran
-
Hanya Sejam dari Solo, 4 Destinasi Wisata Keluarga Ini bikin Long Weekend Anda Berkesan
-
BMW Terbang di Jalan Tol Jadi Perhatian Internasional, Indonesia Mendunia
-
Mengenal Sillad 'Solo Leveling' yang Berperan di Kebangkitan Shadow Monarch
-
5 Karakter yang Mungkin Tidak Akan Kamu Temui di Anime Solo Leveling S3
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu