Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 April 2021 | 18:50 WIB
Suasana pasar sore di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) Ramadan 2021 atau 1442 H, yang tetap diselenggarkan. Ratusan stan dagangan makanan untuk berbuka puasa atau takjil sudah berderet rapi di sepanjang Jalan Jogokariyan pada Selasa (13/4/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Sebenarnya pendaftaran GeNose itu dibuka setiap hari. Namun karena keterbatasan kantong napas maka pemeriksaan hanya akan dilakukan secara periodik.

"Kalau ada yang positif, sesuai rekomendasi akan disarankan untuk tes swab PCR untuk memastikan. Tentunya tidak boleh melayani pembeli. Tetap bisa diganti dengan saudara itupun tetap melalui tes GeNose lagi," ungkapnya.

Suasana pasar sore di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) Ramadan 2021 atau 1442 H, yang tetap diselenggarkan. Ratusan stan dagangan makanan untuk berbuka puasa atau takjil sudah berderet rapi di sepanjang Jalan Jogokariyan pada Selasa (13/4/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Mengenai biaya tes GeNose, kata Welly, hanya akan ditarik biaya pengganti kantong napas dengan minimal Rp. 15 ribu saja. Hal itu guna tidak membebani pedagang dengan biaya yang mahal.

"Ini sudah komitmen, semua penjual harus sudah melalui tes GeNose dan negatif dari Covid-19. Lebih ke pelayanan agar yang berbelanja percaya diri," tuturnya.

Baca Juga: Bulan Puasa, Dinar Candy Binggung Unggah Foto di Instagram

Meski para pedagang sudah dites GeNose namun protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat.

Hal itu terlihat dari masyarakat yang sudah penuh dengan kesadaran memakai masker ketika datang ke pasar sore. Begitu juga dengan beberapa titik hand sanitizer yang telah disediakan petugas.

Secara berkala, petugas dari Masjid Jogokariyan pun turut memantau pelaksanaan pasar sore tersebut. Guna memastikan agar semua tetap patuh pada protokol kesehatan.

Ditambahkan Welly, sanksi tegas berlaku bagi pedagang yang kedapatan melanggar prokes yang ada. Mulai dari teguran lisan hingga ancaman dicabut hak berjualan jika tidak melakukan evaluasi.

"Ini tugas bersama, pedagang memerlukan survive menggalakan perekonomian tapi disatu sisi juga wajib menjaga prokes," tandasnya.

Baca Juga: Masjid Jogokariyan Tetap Gelar Pasar Sore, Pedagang Wajib Tes GeNose

Salah satu pedagang di pasar sore KRJ, Puji Lestari, mengatakan telah melakukan tes GeNose sebelum bisa berjualan di pasar sore itu. Menurutnya hal itu tes tersebut untuk kebaikan bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Load More