SuaraJogja.id - Ketua Pokja Tim Stem Cell Covid-19 RSUP Dr Sardjito Samekto Wibowo menyatakan masih menemukan berbagai kendala dalam pengembangan penelitian terapi stem cell. Kendala itu mulai dari keraguan dari pihak pasien hingga kurangnya pasien yang memenuhi kriteria.
"Kendala sejauh ini, bisa dimengerti keluarga pasien atau pasien itu bisa tidak bersedia ikut penelitian karena [terapi stem cell] merupakan hal yang baru," kata Samekto kepada awak media di Gedung Administrasi RSUP dr. Sardjito, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya, masyarakat, khususnya pasien dan keluarga, masih takut dengan metode terapi atau penanganan Covid-19 dengan stem cell itu. Keraguan mengenai keberhasilan terapi tersebut atau justru malah dapat berakibat fatal banyak menjadi pertimbangan.
"Ini nanti berhasil tidak atau malah mempercepat kematian atau ada efek sampingnya dan sebagainnya. Jadi banyak yang belum tahu dan itu bisa dimengerti," ucapnya.
Baca Juga: Tangani Pasien Covid-19, RSUP Dr Sardjito Kembangkan Terapi Stem Cell
Sehingga memang, kata Samekto, diperlukan persetujuan tindakan medis atau informed consent sebelum penelitian dilakukan. Hal itu perlu untuk menjadi bahan edukasi yang disampaikan kepada keluarga dan pasien.
"Ternyata perlu edukasi pada keluarga dan pasien. Ini yang cukup menghambat [penelitian] sebetulnya," ujarnya.
Selain itu kendala lain yang muncul dari penelitian stem cell ini terkait dengan semakin berkurangnya pasien yang sesuai dengan kriteria.
Perlu diketahui bahwa terapi stem cell atau sel punca itu hanya menyasar pasien Covid-19 yang masuk dalam gejala berat. Terlebih di RSUP Dr Sardjito, pasien Covid-19 yang dituju adalah denga gejala berat namun belum masuk dalam kategori kritis.
Dengan kondisi yang ada sekarang, kata Samekto, kebanyakan pasien Covid-19 masuk dalam kategori ringan hingga sedang. Sementara untuk pasien dengan gejala berat sudah jarang ditemukan.
Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Dukung Vaksin Nusantara: Peneliti Berpikir Inovatif
"Kita kan perlu pasien yang derajat berat, kebanyakan ya alhamdulillah ya pasien kita itu derajat ringan hingga sedang. Jadi memang kita mencari yang berat tapi belum kritis. Jadi pemilihan pasien ini yang tidak terlalu mudah sebetulnya," tuturnya.
Kondisi tersebut membuat pihaknya turut bekerjasama dengan tim peneliti yang ada dari rumah sakit lain. Di antaranya RSUP Hasan Sadikin Bandung dan RSUD Moewardi Solo.
Rumah sakit bersama RSUP Dr Sardjito, penelitian berfokus kepada pasien derajat berat non kritis.
Sementara ada juga penelitian terapi stem cell di rumah sakit lain semisal di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Persahabatan Jakarta dan RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Namum ketiga rumah sakit tersebut berfokus pada pasien derajat berat yang sudah masuk dalam kategori kritis atau yang sudah terpasang ventilator.
Samekto memastikan penelitian stem cell yang dilakukan ini telah mendapat perizinan resmi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Walaupun memang perizinan itu tidak langsung diterima begitu saja.
Namun proses itu dirasa memang perlu. Pasalnya BPOM perlu meneliti secara detail dan lengkah mulai dari aturan yang ada.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tangani Pasien Covid-19, RSUP Dr Sardjito Kembangkan Terapi Stem Cell
-
Eks Menkes Siti Fadilah Dukung Vaksin Nusantara: Peneliti Berpikir Inovatif
-
Vaksin Nusantara Tak Direstui BPOM, Ini Kesalahan saat Proses Pembuatannya
-
Anggota DPR yang Dapat Vaksin Nusantara di RSPAD Jadi Sampel Penelitian
-
Pembubaran Kemenristek Bukti Riset Bukan Prioritas Pemerintahan Jokowi
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
Pakai Link DANA Kaget Ini, Rahasia Belanja Online Gratis & Bayar Tagihan Tanpa Mikir
-
Jelang Idul Adha 2025: Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Hewan Kurban
-
Christiano Pengarapenta Tarigan Diduga Tabrak Mahasiswa UGM Hingga Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
-
Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
-
Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif