SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY memulai uji coba pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah di wilayahnya. Tercatat ada sebanyak sembilan sekolah yang akhirnya ditunjuk sebagai uji coba percontohan itu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Didik Wardoyo mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka ini sebelumnya sudah dipersiapkan dengan matang. Terutama tentang kelengkapan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan di sekolah yang bersangkutan.
"Kalau dari sisi kesiapan baik itu kelengkapan APD kemudian penataan ruangan, penerapan protokol kesehatan yang kita lihat bersama sudah cukup bagus," kata Didik ketika meninjau langsung uji coba pembelajaran tatap muka di SMKN 1 Depok, Sleman, Senin (19/4/2021).
Lebih lanjut Didik menyebut pengaturan yang disiapkan sekolah untuk mendukung pembelajaran tatap muka itu sudah baik. Termasuk mulai dari jalur masuk yang sudah disiapkan, hingga pembelajaran di kelas.
Baca Juga: Pemda DIY Mulai Uji Coba KBM Tatap Muka Besok, Satu Sekolah Batal Ikut
Baik itu dari penataan jarak antara satu siswa dan lainnya sudah dilakukan. Penyediaan tempat cuci tangan hingga pengawasan dalam penggunaan masker kepada para siswa juga terus dilakukan.
"Ditambah lagi guru-guru [dan karyawan di sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan uji coba] sudah dilakukan vaksinasi. Sehingga kadar imunitas tentunya sudah terbentuk karena vaksinasi sudah 28 hari dari vaksinasi pertama," ujarnya.
Didik menyampaikan sebenarnya berdasarkan rencana awal terdapat sepuluh sekolah yang akan dijadikan percontohan uji coba pembelajaran tatap muka. Sepuluh sekolah yang ditunjuk tersebut terdiri dari lima SMA dan lima SMK di DIY.
"Sebenarnya ada 10 sekolah. Tetapi ada 1 sekolah yakni SMAN 6 Yogyakarta kebetulan vaksinasi Covid-19 bagi guru belum semuanya. Sehingga memang sementara ditunda dulu," tuturnya.
Adapun sembilan sekolah yang mulai uji coba percontohan pembelajaran tatap muka di antaranya, SMAN 1 Pajangan, Bantul; SMK N 1 Bantul; SMAN 1 Gamping, Sleman; SMKN 1 Depok, Sleman; SMAN 2 Playen, Gunungkidul; SMKN 1 Wonosari, Gunungkidul; SMAN 1 Sentolo, Kulon Progo; SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo; SMKN 1 Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Gibran Beri Ultimatum: Sekolah Tolak Vaksin, Nggak Usah PTM!
Selain dilakukan pada jenjang SMA dan SMK di DIY, kata Didik, skema tersebut juga bakal dilakukan untuk jenjang SD dan SMP. Tentunya dengan berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka khususnya pada sekolah yang sudah siap.
Dijelaskan Didik, uji coba pembelajaran tatap muka untuk sekolah-sekolah tersebut akan terus dievaluasi pelaksanaannya.
Evaluasi itu akan dilakukan sepekan atau maksimal dua pekan sekali. Tujuannya guna melihat indikator keberhasilan KBM tatap muka ini.
"Evaluasi paling tidak sepekan sekali atau paling tidak dua minggu atau 14 hari dari uji percontohan itu. Jika tidak terjadi gejolak munculnya klaster baru, kemudian penerapan prokes juga bisa dijalankan dengan baik itu segera diikuti sekolah-sekolah lain yang sudah siap," terangnya.
Hasil evaluasi tersebut nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menggelar KBM tatap muka untuk sekolah-sekolah lain. Baik yang sederajat ataupun untuk jenjang yang berada di bawahnya.
"Mudah-mudahan uji coba percontohan ini bisa berjalan dengan baik. Kemudian nanti segera dikuti oleh sekolah-sekolah lain. Sehingga semua sekolah di DIY dengan adaptasi kebiasaan baru pembelajaran tatap muka meskipun terbatas bisa dilakukan bersama-sama. Hingga ke depan pada tahun ajaran baru itu bisa kita lakukan semua sekolah yang ada di DIY," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemda DIY Mulai Uji Coba KBM Tatap Muka Besok, Satu Sekolah Batal Ikut
-
Gibran Beri Ultimatum: Sekolah Tolak Vaksin, Nggak Usah PTM!
-
Kasus Masih Tinggi, Sleman Gelar KBM Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru
-
Pemkab Bekasi Gelar Pembelajaran Tatap Muka Secara Serentak Mulai Juli 2021
-
Simulasi PTM SD di Kota Malang, Siswa: Senang Bisa Bertemu Teman
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood