SuaraJogja.id - Pemda DIY akan mulai menerapkan uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sepuluh sekolah pada Senin (19/04/2021) besok. Rencana uji coba tersebut akan dilaksanakan di SMAN 1 Pajangan Bantul, SMAN 1Gamping Sleman, SMKN 1 Wonosari, Gunungkidul, SMKN 1 Yogyakarta, SMAN 1 Sentolo Kulon Progo, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 2 Playen Gunungkidul, SMKN 1 Pengasih Kulon Progo, SMKN 1 Bantul dan SMKN 1 Depok Sleman.
Namun kebijakan ini ternyata tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Di SMAN 6 Yogyakarta misalnya, sekolah itu terpaksa mengundurkan jadwal uji coba KBM tatap muka. Sebab guru di sekolah tersebut belum menyelesaikan vaksinasi COVID-19 tahap kedua.
Padahal sekolah tersebut sudah menyiapkan berbagai fasilitas dan sarana yang dibutuhkan dalam KBM tatap muka sejak November 2021 lalu. Selain fasilitas cuci tangan, pembatasan rombongan belajar (rombel) per kelas, sekolah juga meminta ahli virologi untuk mempersiapkan sekolah. Sekolah juga telah melaksanakan gladi kotor pelaksanaan KBM tatap muka.
"Kami belum bisa memulai kbm[tatap muka] besok [senin] karena guru-guru kami belum selesai proses vaksinasinya," ujar Kepala SMAN 6 Yogyakarta, Siti Hajarwati MPdSi saat dikonfirmasi, Minggu (18/04/2021).
Menurut Siti, vaskinasi tahap pertama bagi guru sekolah tersebut baru dilaksanakan pada7 April 2021 lalu. Sedangkan vaksinasi tahap kedua yang seharusnya dilaksanakan pada 19 April 2021 ternyata tidak bisa dilakukan.
Sesuai kebijakan pemerintah pusat, vaksinasi tahap kedua baru bisa dilaksanakan setelah setelah 28 hari pasca vaksinasi tahap pertama. Karenanya vaksinasi guru-guru di SMAN 6 praktis tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal sebelumnya.
"Dinas pendidikan sebenarnya sudah mengupayakan vaksinasi tahap kedua pada 19 april besok, tapi ternyata tidak bisa sehingga guru-guru belum selesai vaksinasi," jelasnya.
Siti menambahkan, bila disesuaikan dengan jadwal terbaru vaksinasi tahap kedua, maka sekolah tersebut baru bisa membuka KBM tatap muka pada 20 Mei 2021 mendatang.
Kebijakan baru ini dipilih karnea pertimbangan kesehatan juga keamanan serta kenyamanan semua warga sekolah. Sekolah mengantisipasi penyebaran COVID-19 sejak awal.
Baca Juga: Tanggapi Soal ASPD Matematika Bocor, Pemda DIY: Pelaku Bakal Diblack List
"Kami menunggu semua guru ikut vaksinasi tahap kedua dulu baru bisa membuka sekolah demi keamanan dan kesehatan semuanya," ungkapnya.
Kondisi berbeda terjadi di SMKN 1 Bantul. Sekolah tersebut sudah melaksanakan vaksinasi tahap kedua bagi guru-gurunya saat ini
"Guru-guru kami sudah siap untuk mengikuti uji coba kbm tatap muka karna semua sudah ikut vaksinasi tahap kedua," ungkap Kepala SMKN 1 Bantul, Mujari.
Mujari menambahkan, mulai Senin besok sekolah menerapkan KBM tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah membatasi kapasitas siswa yang ikut ujicoba kbm tatap muka terbatas.
"Kapasitas siswa hanya 50 persen, untuk kelas klas X dan XI sekitar 250 siswa," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang