SuaraJogja.id - BH (25) warga asal Wonosobo, Jawa Tengah ditangkap aparat kepolisian, setelah diteriaki maling oleh Rudiyanto (33), korbannya yang merupakan warga Padukuhan Ngebel Cilik, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman.
Kapolsek Ngaglik, Kompol Tri Adie Sulistia mengatakan dari keterangan pelaku sebelum beraksi ia meminta arahan kepada paranormal.
"Kemudian dibekali tanah kuburan dan ritual. Tujuannya agar korban tidak mengetahui perbuatan pelaku,” kata dia, Rabu (21/4/2021).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ngaglik AKP Budi Karyanto menjelaskan, pelaku selanjutnya mengikuti ritual yang diberikan sang dukun.
"Usai ritual, tersangka lebih percaya diri untuk membobol rumah korban dan menguras hartanya," ujarnya.
Kemudian, pada Minggu (18/4/2021) dini hari, tersangka masuk ke halaman rumah korban dengan memanjat tembok.
Saat sudah berada di atap rumah dan membuka salah satu genting, tersangka mendengar suara percakapan sang pemilik. Mengetahui aksinya gagal dilakukan, tersangka menjadi tak percaya diri dan tak melanjutkan niatnya untuk mencuri.
"Namun, sewaktu BH hendak turun dari genting rumah, tas ransel yang ia digendong malah tersangkut. Karena takut ketahuan, ia panik dan berusaha menarik-narik tas agar bisa terlepas," ungkap Budi.
Hanya saja nahas, ia malah terjatuh di salah satu kamar. Korban yang melihat seorang pria jatuh dari atap terkejut, seketika ia berteriak "Maliing,".
Baca Juga: Percepat Vaksinasi Lansia, Dinkes Sleman Lakukan Pendaftaran Jemput Bola
Warga sekitar yang mendengar teriakan korban, bergegas menuju lokasi dan menangkap tersangka. Dalam waktu singkat, sejumlah petugas kepolisian juga datang ke lokasi.
Dari pemeriksaan, diketahui tas tersangka berisi obeng, tang potong, linggis kecil, palu, pisau, kain hijau. Alat-alat inilah yang sedianya digunakan tersangka, untuk melancarkan aksinya.
"Petugas lalu menggiring tersangka beserta barang bukti ke Mapolsek Ngaglik, dan menginterogasi tersangka," tambahnya lagi.
Kepada petugas, BH mengaku pernah bekerja sebagai karyawan di konter telepon genggam milik korban. Rumah mantan juragannya itu menjadi incaran, karena tersangka sudah mengetahui situasi sekitar.
"Ternyata sebelumnya tersangka sudah berhasil membobol konter korban pada 26 Maret 2021 dan mengambil puluhan telepon genggam. Keuntungan yang berhasil ia dapat mencapai Rp46 juta," lanjut dia.
Uang hasil penjualan barang curian, seluruhnya sudah tersangka berikan kepada istri dan dukun yang memberi jasa ritual kepadanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Waspada Hujan di Jogja! Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 18 September 2025
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota