"Jadi untuk klasternya sampai saat ini belum diketahui. Awal kasus muncul dari keluarga, tapi kan berbarengan. Jadi tidak bisa diklaim dari satu keluarga," urainya.
Ia merinci, dari 35 yang positif ada tiga yang dibawa ke RS dan sudah sembuh, pisah.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, klaster COVID-19 di Jongke Kidul bukan disebabkan karena kegiatan layat atau takziah.
"Jadi itu awalnya ada takmir masjid setempat sakit, dirawat di RS, ternyata dia positif [COVID-19].Tapi sebelum yang di RS ini positif, ada yang sudah bergejala juga sama-sama takmir masjid. Itu positif dari tes antigen dan bergejala anosmia," tutur Joko.
Baca Juga: Kiper PSS Sleman Ungkap Pesan Terakhir dari Almarhum Listiyanto Raharjo
Begitu kasus muncul, atas inisiatif Satgas Padukuhan Jongke Kidul, maka dilakukan tracing kepada kontak erat. Setelah dilakukan tracing, ternyata ada beberapa tambahan kasus positif.
Jumlah 300 yang ditracing merupakan warga setempat, utamanya yang tinggal di sekitar masjid. Mereka merupakan warga dari RT 5 dan RT 7 dari RW 24.
Tracing dibuat dengan menerapkan sesi, pagi-siang dan tidak semua diswab. Melainkan dibagi sesuai kriteria, erat dan tidak erat.
"Warga yang positif ada tiga yang dirawat di shelter dan sisanya isolasi mandiri," ucapnya.
Dengan adanya kasus klaster ini, maka RT 5 Padukuhan Jongke Kidul masuk zona merah, sedangkan RT 7 zona oranye.
Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pemudik ke Sleman Harus Karantina Biaya Mandiri
Kondisi saat ini, sesuai dengan instruksi Bupati, karena RT 5 termasuk dalam zona merah maka tempat ibadah harus ditutup, jam malam tidak lebih dari 20.00 WIB.
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Hotman Paris Sembuh Total dari Infeksi Liver: Saya Janji Kurangi Dansa!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai