SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam, Kamis (22/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati satu kali awan panas guguran. Luncuran awan panas itu masih menuju ke arah barat daya.
"Sempat teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter mengarah ke barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/4/2021).
Awan panas guguran pada tanggal 22 April 2021 kemarin itu tepatnya terjadi pada pukul 10.27 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 35 mm dan durasi 122 detik.
Selain awan panas guguran, teramati juga sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Guguran lava itu juga tidak hanya menuju ke arah barat daya tapi juga ke arah tenggara.
Dalam pengamatan tersebut sebanyak 28 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter teramati menuju kearah barat daya.
Sedangkan sebanyak 2 kali guguran lava itu menuju ke qrah tenggara. Estimasi jarak luncur maksimal ke arah tenggara sejauh 400 meter.
"Asap kawah sempat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," ujarnya.
Tercatat juga terdapat kegempaan guguran sebanyak 157 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 27 kali. Serta ada juga kegempaan hembusan sejumlah 1 kali, vulkanik dangkal sebanyak 1 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Baca Juga: Update Merapi, Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,3 Km ke Arah Barat Daya
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru tepatnya selama Jumat (23/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, dari visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Sudah ada juga aktivitas lain berupa guguran lava yang masih terus terjadi. Guguran lava itu masih mengarah ke barat daya.
"Teramati 8 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," terangnya.
Sedangkan untuk kegempaan hanya tercatat guguran sejumlah 50 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
-
Update Merapi, Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,3 Km ke Arah Barat Daya
-
Dua Kubah Masih Aktif, Status Gunung Merapi Masih Fluktuatif
-
6 Kali Awan Panas Guguran Keluar dari Gunung Merapi, Terjauh 1,8 Kilometer
-
Pagi Ini Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas Guguran, Jarak Maksimal 1,5 Km
-
24 Jam Terakhir, Muncul 1 Kali Awan Panas dan 26 Kali Lava dari Merapi
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi
-
Sungai Code, Gajah Wong, dan Winongo Dinormalisasi, Jejak Romo Mangun Dihidupkan Kembali
-
Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima