SuaraJogja.id - Kepala BPPTKG Hanik Humaid menyatakan, saat ini dua kubah di Gunung Merapi masih dalam kondisi aktif. Kubah lava di sisi barat daya mencapai volume 1.024.800 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 12.200 meter kubik per harinya.
Kubah lava di sisi tengah juga masih terus bertumbuh yang mencapai 1.681.000 meter kubik. Diameter ini jauh lebih besar dibandingkan 25 Maret lalu yang mencapai 950.000 meter kubik.
"Dua[kubah] masih aktif pertumbuhan kubah lavanya. Termasuk beragam guguran, tapi dominasinya memang dari kubah lava sisi barat daya," ungkap Hanik di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (21/04/2021).
Kondisi ini mengakibatkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih sangat fluktuatif. Sebab setiap harinya terjadi guguran material dan awan panas dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter.
Baca Juga: Dalam 6 Jam 11 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
Menurut Hanik, fluktuasi tersebut berpotensi erupsi dominan secara efusif. Kegempaan internal pun terjadi seperti vulkanik dangkal.
"Aktivitas [gunung merapi] aktif, ada guguran terus terjadi dengan jarak luncur seribu meter," ujarnya.
Hanik menambahkan, saat ini guguran mengarah ke tenggara atau hulu Kali Gendol. Namun guguran tersebut masih dalam jarak aman karena letak kubah lava yang cenderung berada di tengah.
Kondisi ini berbeda dengan kubah lava sisi barat daya yang berada di bibir kawah. Karenanya belum ada perubahan rekomendasi dari BPTKG hingga kini.
Namun BPTKG terus melakukan pemantauan kiriman material lahar hujan di sejumlah hulu sungai. Diantaranya di sisi barat hingga tenggara Gunung Merapi.
Baca Juga: Update Merapi, Luncurkan 15 Kali Lava Dalam Sehari Hingga Lahar Hujan
"Material sebagian sudah kebawa ya, jadi kan selama ini yang keluar sedikit-sedikit ke kali boyong dan kali sat. Tapi tetep lahar harus diwaspadai juga ya karena bagaimanapun bisa juga terjadi kalau hujan sangat tinggi potensinya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Letusan Gunung Kanlaon Filipina: 625 Hektar Lahan Pertanian Hancur Tak Berbekas!
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terkini
-
Konstruksi Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Hampir Tuntas, Diproyeksikan Beroperasi Fungsional saat Nataru
-
Pemicu Pembacokan di Jambusari Diungkap Polisi, Senggolan Mobil jadi Penyulutnya
-
Mengurai Nasib Nelayan Gunungkidul: Terjerat Gaya Hidup Hedon hingga Minim Perlindungan
-
Update Pembacokan di Jambusari, Sleman: Satu jadi Tersangka, Polisi Kejar Dua Pelaku Lain
-
5 Alasan Mengapa Yogyakarta Cocok Jadi Destinasi Liburan Favorit di Akhir Tahun