SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan awan panas guguran Gunung Merapi yang terjadi Selasa (20/4/2021) terbaru teramati pada pukul 06.31 WIB. Luncuran awan panas itu masih mengarah ke barat daya.
"Awan panas guguran pukul 06.31 tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan berdurasi 118 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.500 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4/2021).
Sementara itu pada periode pengamatan Selasa (20/4/2021) selama 6 jam atau tepatnya pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi juga telah mengeluarkan awan panas guguran. Tercatat dua kali awan panas guguran itu muncul dengan juga mengarah ke barat daya.
Baca Juga: 24 Jam Terakhir, Muncul 1 Kali Awan Panas dan 26 Kali Lava dari Merapi
Awan panas guguran pertama pada periode pengamatan enam jam itu terjadi pada pukul 04.11 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 30 mm dan durasi 113 detik.
Tidak lama berselang awan panas guguran kembali muncul pada pukul 04.50 WIB. Pada saat itu tercatat di seismogram amplitudo maksimal mencapai 18 mm dan durasi 114 detik.
"Jarak luncur [dua awan panas itu] lebih kurang mencapai 1.300 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Selain awan panas guguran yang kembali muncul beberapa kali. Guguran lava dari puncak Merapi juga masih tetap terjadi pada periode pengamatan enam jam tersebut.
"Teramati 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya," ucapnya
Baca Juga: Dalam 6 Jam 11 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
Tercatat juga sejumlah kegempaan di antaranya kegempaan guguran sejumlah 40 kali, hembusan sejumlah 1 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 5 kali.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan