SuaraJogja.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta angkat suara terkait tindakan represif aparat TNI-Polri kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (23/4/2021). LBH Yogyakarta mengutuk aksi aparat yang menangkap 12 orang warga termasuk dua diantaranya anggota LBH Yogyakarta.
Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli menyayangkan aksi aparat yang bertindak brutal dengan jatuhnya korban dan penangkapan para warga. Pihaknya saat ini telah mendatangi Polres Purworejo untuk menunggu konfirmasi dari aparat.
"Ada 12 orang yang ditangkap aparat, saat ini saya baru sampai polres (Purworejo) dan sedang meminta konfirmasi kepada aparat terhadap warga dan rekan kami yang ditangkap," ujar Yogi dihubungi Suarajogja.id, Jumat (23/4/2021).
Ia menjelaskan tindakan represif aparat terjadi sekitar pukul 11.30 wib. Aparat yang merangsek masuk ke desa setempat juga menembakkan gas air mata.
"Dari kronologi itu sekitar pukul 11.00 wib, aparat memang datang ke desa untuk melakukan sosialisasi pemasangan patok penambangan batu andesit. Warga yang menolak sudah menghadang dengan memasang batang pohon di jalan. Tetapi aparat membuka jalan menggunakan gergaji mesin," terang Yogi yang juga sebagai juru bicara Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) itu.
Yogi mengatakan saat polisi masuk warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditarik dan ditangkap secara paksa.
Warga juga terpaksa mundur karena aparat melepaskan gas air mata.
"Kami menyayangkan ada warga yang menjadi korban. Selain itu dua rekan kami dari LBH Yogyakarta juga ditangkap," jelas dia.
Ia menjelaskan LBH Yogyakarta yang juga menjadi kuasa hukum warga Wadas selama tiga tahun mengawal penolakan warga terhadap penambangan batu andesit. Penambangan ini digunakan sebagai material pembangunan proyek Bendungan Bener yang juga termasuk program strategis nasional.
Baca Juga: Bentrokan di Wadas Purworejo, Belasan Orang Dikabarkan Ditangkap
"Sejak awal kami mendampingi para warga Wadas terhadap penambangan ini. Hampir tiga tahun kami kawal, warga ini keberatan dengan pengembangnya. Tetapi pemerintah setempat tetap ngotot (dilakukan penambangan)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo terlibat bentrok dengan anggota kepolisian dan TNI, Jumat (23/4/2021) siang.
Bentrokan itu buntut penolakan warga terhadap rencana pengukuran dan pematokan lahan desa untuk penambangan material guna pembangunan Bendungan Bener di desa setempat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Tetap Tenang, Simak 10 Tips Bagi yang Baru Pertama Kali Naik Pesawat
-
Waspada Hujan di Jogja! Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 18 September 2025
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia