SuaraJogja.id - Santri yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren di Gunungkidul diperbolehkan untuk mudik ke kampung halamannya. Kantor Kemenag Gunungkidul bahkan menganjurkan kepada pondok pesantren memberi izin para santrinya untuk mudik mulai 2 Mei guna mengantisipasi adanya larangan mudik lebaran mulai 6-17 Mei mendatang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Gunungkidul Arif Gunadi mengatakan saat ini, berbagai wilayah mulai memberlakukan penyekatan wilayah antisipasi pemudik, tapi di sisi lain masih banyak santri yang ada di pondok-pondok pesantren yang belum mendapat libur dan izin dari pengurus pondok.
"Kami sudah melalukan sosialisasi dan menganjurkan pengasuh pondok pesantren agar memberikan izin kepada santrinya untuk mudik lebih awal sebelum diberlakukan penyekatan secara ketat mulai 6 Mei. Kemudian, mereka juga diberikan libur selama dua bulan. Kalau mereka tidak boleh mudik, mereka menjadi tanggung jawab siapa saat berada di pondok selama diberlakukan penyekatan," kata Arif seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan berdasarkan laporan dari setiap pondok pesantren, santri berasal dari DIY, Jawa Tengah, Kalimantan, hingga luar negeri yakni dari Thailand, Singapura dan Timor Leste.
Baca Juga: Klaster Sosial Munculkan 2 Zona Merah Gunungkidul, Hajatan Harus Ada Izin
"Santri yang akan mudik diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu juga mempersiapkan surat legal dari dokter atau fasilitas kesehatan terkait kondisi kesehatannya saat mudik nantinya. Santri juga harus mengikuti aturan dari kampung atau wilayah tujuan mudik santri," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pihaknya tidak bisa ikut campur terkait kebijakan mudik santri. Namun demikian, ia menyatakan siap melakukan koordinasi dengan pondok pesantren membahas persoalan ini.
"Kami siap kapan pun soal santri mudik, dan mekanisme setelah mereka kembali dari kampung halaman dan kembali lagi ke pondok," katanya.
Berita Terkait
-
Warga Ngeluh Lapar saat Sambut Jokowi di Solo, Reaksi Iriana Bikin Haru
-
Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Peringati Hari Santri 2024 di Ponpes Labusel, Ajak Tokoh dan Santri Berantas Narkoba
-
Apa Arti Hooligan? Istilah yang Dipakai Jokowi saat Menceritakan Kepulangannya ke Solo
-
Sudah Berkemas Dua Hari, Jokowi Siap-siap Boyong Kambing dan Kuda dari Istana ke Solo
-
99 Pimpinan Ponpes di Tabagsel Bersatu Menangkan Bobby-Surya di Pilgub Sumut
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar