SuaraJogja.id - Kamis (29/4/2021) pagi, SD Negeri Ngawen III mendadak heboh. Seorang siswi berinisial NF berteriak histeris. Siswi kelas 6 SD ini menangis histeris karena pantatnya terjepit besi bak sampah yang ada di depan tempat bocah ini belajar.
Peristiwa tersebut bermula ketika korban menyelenggarakan pembelajaran tatap muka untuk melaksanakan kegiatan ujian praktik di sekolah. Pukul 09.00 WIB, waktunya beristirahat. Para siswa lantas berhamburan ke halaman untuk bermain.
Euforia siswa kembali belajar ke sekolah memang cukup besar, sehingga mereka bahagia ketika bermain dengan teman-teman sekelasnya di waktu istirahat. Mereka pun bercanda satu sama lain tanpa menghiraukan apakah permainan mereka membahayakan atau tidak.
Di tengah-tengah para siswa bercanda, tiba-tiba NF menangis histeris. Rupanya pantat bocah ini terjepit besi untuk tempat sampah yang berada di depan kelasnya. Posisinya seperti duduk membungkuk dengan kaki menjulang ke atas.
Baca Juga: Tewaskan Bocah SD, Ini Gambaran Wanita Misterius Pemberi Sate Beracun
Kapolsek Ngawen AKP Parliska mengatakan, saat itu, NF tidak sengaja menduduki tatakan tempat sampah di depan kelasnya.
Bocah ini terus bercanda sembari duduk di tatakan besi tempat sampah tersebut hingga ia tidak menyadari saat tiba tiba pantatnya masuk ke bawah lengkungan besi yang digunakan untuk penyangga bak sampah.
"Kakinya terangkat ke atas, bocah ini sempat panik dan berteriak meminta tolong karena tidak bisa keluar," paparnya, Kamis.
Teman-temannya, yang mendengar teriakan NF, juga panik. Para guru yang mengetahui kejadian tersebut langsung memburu bocah ini untuk berusaha mengeluarkan tubuhnya dari lengkungan besi. Warga pun berdatangan karena ternyata bocah ini sulit dikeluarkan.
Pihak kepolisian, yang mendapat laporan peristiwa tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka pun berusaha mengeluarkan korban dari lengkungan besi tersebut, tetapi juga sia-sia hingga akhirnya mereka memutuskan memanggil tukang gerinda.
Baca Juga: Dapat Izin Orang Tua, 5 SD di Kota Jogja Mulai Uji Coba PTM
Orang tua korban bahkan datang ke sekolah dan berteriak histeris melihat kondisi anaknya. Mereka berusaha menenangkan anaknya selama proses pemotongan besi yang menjepit anaknya. Setelah 30 menit berjibaku, akhirnya besi berhasil dipotong dan anak tersebut berhasil diselamatkan.
"Kami imbau agar anak-anak tetap dalam pengawasan ketika tengah bermain," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Viral Bocah SD Rela Tak Santap Menu Makan Siang Gratis Demi Ibunya, Alasan di Baliknya Bikin Mewek
-
Viral Bocah SD Kendarai Pikap Bawa Teman-temannya Bikin Publik Resah
-
Kronologis Wanita di Inggris Tewas Terjepit Tempat Tidur
-
Bocah SD Bagi-bagi Uang hingga Rp10 Juta ke Teman Sekelas, Ibunya Syok: Saya Menangis Mendengar Ini
-
Viral Bocah SD di Banjar Nyawer Biduan, Kepala Sekolah: Itu Inisiatif Orang Tua
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024