SuaraJogja.id - Amien Rais secara resmi telah mendeklarasikan Partai Ummat pada Kamis (29/4/2021). Menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, resmi ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Ummat.
Diketahui bahwa Ridho Rahmadi merupakan suami dari Tasniem Fauzia Rais, putri keempat Amien Rais.
Pria yang akrab disapa Edo tersebut lahir di Yogyakarta 36 tahun silam, atau pada 1985, di Yogyakarta. Dengan umur yang masih terbilang muda, Edo diklaim sebagai ketum partai politik termuda di Indonesia saat ini.
Ditulis dalam laman resmi Universitas Islam Indonesia (UII), Ridho Rahmadi merupakan dosen Jurusan Teknik Informatika.
Baca Juga: Partai Ummat Mau Berjuang Lawan Kezaliman, Ferdinand Beri Sindiran Menohok
Dalam perjalanannya, Ridho Rahmadi telah memperoleh gelar master di Johannes Kepler University dan Czech Technical University. Ridho juga sempat berangkat ke Belanda pada 2013 lalu guna mengambil studi doktor.
Gelar akademik terakhir yang diperoleh Ridho adalah doktor di Radboud University, salah satu universitas di Nijmegen, Belanda.
Suami Tasniem Rais itu juga pernah melakukan riset dengan judul "Finding Stable Causal Structures From Clinical Data". Nama Ridho Rahmadi sebelumnya telah diusulkan salah satu anggota Majelis Syuro Partai Ummat untuk menjadi Ketum Partai Ummat.
Ridho berkesempatan untuk membagikan cerita singkat mengenai penunjukannya hingga dapat menjadi ketum Partai Ummat, besutan Amien Rais.
"Singkat cerita, kalau saya sedari awal membantu Partai Ummat itu di dalam bidang ahli. Maka saya siapkan itu segala macam bidang IT [Information Technology] dan AI [Artificial Intelligence] karena itu bidang saya," kata Ridho di Kediaman Amien Rais, Depok, Sleman, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Baru Deklarasi, Partai Ummat Optimis Capai Dua Digit Suara Pemilu Mendatang
Dijelaskan pula persiapan-persiapan yang telah dilakukan oleh Ridho selama membantu partai berlambang bintang emas itu di bidang IT dan AI. Contohnya terkait dengan aplikasi chat yang memiliki servernya sendiri.
"Kalau misal selama ini kita chat kan harus pakai 3 perantara, itu data kita bukan milik kita. Jadi kita ingin yang internal karena keamanan itu sangat penting encrypted dan seterusnya," tuturnya.
Selain itu, ada juga aplikasi yang tengah disiapkan untuk saksi terkait dengan pemilu mendatang. Nantinya aplikasi itu akan dirancang untuk menjadi sebagai balancing atau penyeimbang data dari pemerintah.
"Jadi data pemerintah kita nanti ada padanannya, seandainya salah kita bisa membuktikan secara ilmiah. Jadi kita ingin buat aplikasi yang nanti kalau buat saksi itu ya berbasis AI menggunakan teknologi deep learning. Jadi form C1 itu cukup kita foto kemudian angkanya masuk ke dashboard. Itu langkah-langkah yang saya lakukan," paparnya.
Dari program-program tersebut ternyata dalam perjalanannya Ridho ikut terlibat dalam pembentukan majelis pendiri partai beberapa waktu lalu. Walaupun pada saat itu ia tidak hadir sebagai calon apapun.
Hingga pada satu titik dengan dinamika yang sangat cepat, kata Ridho, ada salah satu anggota dalam forum menyebut namanya sebagai Ketua Umum Partai Ummat.
"Kemudian forum arahnya menyetujui, lalu disodorkan kepada saya dan berpikir sejenak. Hingga akhirnya saya sampaikan ya bismillah, bersama bapak [Amien Rais] saya bilang ya. Jadi ini bukan rencana jangka panjang sejak dulu," ungkapnya.
Ditanya mengenai latar belakang yang terbilang jarang berkiprah di bidang politik, Ridho mengakui memang masih minim jika dilihat dari konteks politik praktis dan formal. Namun jika menjadi simpatisan terhitung maka mungkin sudah terbilang cukup lama sejak dari partai sebelumnya.
Ia menyebut bahwa perjuangan di belakang layar bersama Amien Rais juga sudah tergolong cukup lama. Sehingga memang Ridho memahami berbagai konteks yang dimaksud.
"Termasuk ketika pemilu terakhir kan kita proses ke mahkama juga untuk analisis data dan seterusnya. Itu secara substansi saya sudah mengikuti perjuangan bapak. Tapi memang formal politis praktis baru kali ini," ujarnya.
Lebih lanjut Ridho menyatakan bahwa ia mempunyai tekad untuk menerobos dua hal selama menjabat Ketum Partai Ummat. Pertama terkait dengan terminologi investasi politik dan yang kedua investasi IT dan AI.
Pertama terkait dengan investasi politik tadi dimaksudkan mengenai masuknya generasi muda baik milineal dan generasi Z ke dalam kancah politik. Mulai dari daerah hingga nantinya ke taraf nasional.
"Karena ya itu bisa memberikan menjadi model perjuangan yang baru, bernas, tegas, tuntas," ucapnya.
Kemudian berkait dengan investasi di bidang IT dan AI, kata Ridho, dalam beberapa tahun ini pemanfaatannya masih minim, sehingga sudah sebaiknya untuk lebih dimaksimalkan lagi.
Sebab potensi IT dan AI itu tidak hanya sekadar alat transmisi informasi saja. Namun lebih dari itu bisa digunakan dan dikemas dalam bentuk yang benar sehingga dapat untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
"Termasuk membahas sistem pertahanan negara yang jauh lebih berkelas dan kuat. Bahkan ini tidak berlebihan kalau saya katakan pada akhirnya bisa membangun karakter bangsa yang kuat. Ini dari bacaan dan studi saya sejauh ini. Karakter bangsa yang kuat ya harapannya Indonesia menjadi referensi global di kancah internasional," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Amien Rais Sebut Allah Murka jika Gibran Jabat Wapres, Pemerintahan Prabowo Bakal Kolaps
-
Amien Rais Sebut IKN Akan Jadi Tumpukan Besi Tua Dan Berterima Kasih Pada Megawati
-
Partai Ummat Ogah Dukung RK, Pilih Pram-Rano: Semua Partai Diborong, Gak Masuk Akal
-
Kena Gocek! Pilih Gabung ke Pram-Rano, Partai Ummat Ungkap Alasan Ogah Dukung RK: Gak Masuk Akal, Semua Partai Diborong
-
Ridwan Kamil Ungkap Dapat Tambahan Dukungan Dua Parpol: Katanya Partai Ummat
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi