"Jadi nanti kalau dia mengalami keracunan dan tahu itu karena racun sianida ya dia harus dibaringkan dulu. Harus ada dibawa ke ruang terbuka yang banyak oksigen, jangan ruang tertutup ya. Harus ruang terbuka," tegasnya.
Setelah itu yang bersangkutan harus diletakkan dengan kondisi terlentang. Dengan kepala yang sejajar dengan jantung.
Hal itu bertujuan untuk memberikan suplai asupan oksigen dari darah. Jika memang masih belum terlalu lama maka yang bersangkutan harus dibuat supaya muntah.
"Kalau itu dimuntahkan sianidanya bisa ikut dikeluarkan, kalau masih di lambung. Tapi kalau sudah beberapa jam itu harus dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Arief menyarankan bahwa sudah seharusnya peredaran zat kimia berbahaya dalam hal ini racun sianida perlu dibatasi atau dikhususkan. Pasalnya racun sianida ini tidak termasuk dalam kategori obat terkhusus obat resep.
"Iya harusnya itu ada surat kalau memang itu hanya untuk industri dan atau memang ada untuk surat tertentu dan ada lembaga atau industri tertentu yang boleh membeli atau mengimpor, harusnya begitu. Tapi saya ngga tahu kok itu mudah didapatkan di Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan wanita misterius pengirim sate beracun sianida yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10), anak driver ojol, telah ditangkap jajaran kepolisian.
Wanita yang kini berstatus sebagai tersangka berinisial NA ini sengaja mencampur racun jenis c yang merupakan Kalium Sianida (KCN) ke bumbu sate karena sakit hati dengan orang berinisial T.
Diketahui bahwa pemberi sate beracun sianida berinisial NA (25) sudah merencanakan pembunuhan kepada target berinisial T sejak tiga bulan lalu. Hal itu dilakukan karena motif sakit hati.
Baca Juga: Motif Sakit Hati ke Polisi, NA Terancam Hukuman Mati karena Sate Sianida
"Sudah hampir 3 bulan lalu rencana ini disiapkan (NA). Motifnya sakit hati," jelas Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono saat konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Wachyu menjelaskan bahwa pelaku membeli racun Kalium Sianida (KCN) secara online.
"Dari keterangan yang kami dapat pelaku membelinya (KCN) secara online. Sudah direncanakan sejak lama," terang dia.
NA diketahui membeli racun Sianida pada Maret lalu. Wanita asal Majalengka, Jawa Barat ini membeli di toko online.
"Dari riwayat pembeliannya dibeli pada Maret lalu. Total harga Rp224 ribu," kata Wachyu sambil menunjukkan tangkapan layar riwayat pembelian racun sianida kepada wartawan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
BRI Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Program CSR Royal Ambarrukmo untuk Desa Wisata Sidorejo
-
Beli Token Listrik Berapa Agar Cukup Sebulan? Simak Cara Hitung dan Tips Hematnya di Sini!
-
Jangan Salah Pilih! 7 Mobil Bekas Ini Terkenal Susah Dijual Lagi, Ada Incaranmu?
-
Buruan Sikat! Trik Jitu Klaim Saldo DANA Kaget Rp99 Ribu dari 4 Link Rahasia Hari Ini!