SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga beberapa kali luncuran awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan terbaru Selasa (4/5/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Seluruh guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.
"Teramati 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/5/2021).
Dalam periode 6 jam tersebut visual Gunung Merapi juga terlihat jelas. Asap kawah sempat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Selain itu sejumlah kegempaan terus terjadi dalam periode tersebut. Di antaranya ada kegempaan guguran sebanyak 43 kali, hembusan 6 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 2 kali dan tektonik jauh 1 kali.
Sementara itu dalam periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (3/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB awan panas guguran sempat muncul. Luncuran awan panas itu mengarah ke barat daya.
"Teramati 3 kali awanpanas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," ujarnya.
Dalam periode pengamatan yang sama atau 24 jam tersebut, teramati juga guguran sejumlah lava dari puncak Merapi. Arah luncuran lava kali itu masih menuju ke barat daya.
"Teramati 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," ucapnya.
Baca Juga: Sejak Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas ke Barat Daya
Selain kegempaan yang diakibatkan oleh awan panas guguran itu tercatat juga kegempaan lainnya. Mulai dari kegempaan guguran sejumlah 144 kali, lalu ada hembusan 7 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 14 kali dan vulkanik dangkal 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Berita Terkait
-
Sejak Dini Hari Gunung Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas ke Barat Daya
-
Dalam 24 Jam Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Km, Lava 20 Kali
-
Gunung Merapi Keluarkan Lava Sebanyak 8 Kali dengan Jarak Terjauh 1,4 Km
-
Masih Erupsi Efusif, Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Lava Selama 6 Jam
-
Update Merapi, Luncurkan 2 kali Awan Panas Guguran dan 17 kali Lava Pijar
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi