SuaraJogja.id - Tujuh hari sebelum hari raya Idulfitri, pemerintah kalurahan harus sudah menyediakan fasilitas karantina, bagi pemudik yang nekat ke Sleman.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman Budiharjo, dari 86 kalurahan di Kabupaten Sleman, tercatat sudah ada 37 kalurahan yang punya fasilitas karantina, bagi pemudik.
"Sementara masih 37 kalurahan," kata dia, Selasa (4/5/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Puskesmas di masing-masing wilayah perihal penyediaan fasilitas karantina.
Baca Juga: Stok BBM dan LPG Aman Jelang Lebaran, Bupati Sleman Apresiasi Pertamina
"Sewa rumah bisa, menggunakan GOR juga bisa.
Kategori bangunan yang bisa menjadi lokasi karantina bagi pemudik, antara lain ada ruang yang menyediakan tempat tidur, beristirahat, menjalankan aktivitas harian, bersih dan rutin didesinfeksi. Syarat lainnya, ada petugas yang mengurus logistik.
"Karena karantina pemudik ini sifatnya mandiri, petugas [logistik] dari keluarga masing-masing," ungkapnya.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya menyatakan, tiap kalurahan masih terus berproses untuk menyiapkan shelter bagi pemudik.
Ia mengakui, ada beberapa kendala atau kesulitan yang dihadapi di tengah persiapan tersebut. Hal itu perlu dipahami bersama.
Baca Juga: Pemain PSS Sleman Bagikan Kenangan Indah Masa Kecil di Bulan Ramadhan
Sebelumnya, dalam Instruksi Bupati Sleman perihal perpanjangan PPKM, Kustini Sri Purnomo menyebutkan sejumlah kebijakan terkait dengan ditiadakannya mudik lebaran oleh Pemerintah Pusat.
Isinya, jika nantinya didapati ada masyarakat yang melakukan perjalanan lintas provinsi/kabupaten/kota, tanpa memiliki dokumen administrasi perjalanan tertentu sebagaimana telah diatur oleh Pemerintah Pusat, maka harus menjalani karantina selama 5 x 24 jam.
"Lurah melalui Posko Kalurahan menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5x24 jam, dengan protokol kesehatan yang ketat dan biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan lintas provinsi/kabupaten/kota," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
4 Faktor Kerajinan Bambu Masih Eksis
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Rekomendasi Film Bioskop Akhir Pekan November 2024: Ada Horor, Aksi, dan Drama!
-
Heboh Kabar Prabowo Dihina Media Asing, Gegara Ngemis Bertemu Donald Trump?
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
Terkini
-
Kasus Korupsi BUMN Marak, PT KAI Kelola Sistem Manajemen Anti Penyuapan
-
Persentase Kemiskinan Tertinggi di Jawa, DPRD Desak Pemda DIY Maksimalkan Pemanfaatan Danais
-
Jelang Laga Penting di Kandang, Sejumlah Penggawa PSIM Yogyakarta Tengah Didera Sakit
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
-
Tak Persoalkan Sayembara Harun Masiku, Pukat UGM Justru Soroti Pekerjaan Rumah KPK