SuaraJogja.id - Sosok target penerima sate beracun yang bernama Tomi diketahui merupakan warga yang cukup baik di lingkungan perumahan Vila Bukit Asri nomor FF 01, RT 12, Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Hal itu diakui oleh Ketua RT 12, Mujahid.
"Benar orangnya baik, meskipun jarang terlihat keaktifannya. Sudah 4 tahun tinggal di rumah itu," terang Mujahid kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Mujahid cukup terkejut jika salah seorang warganya yang berprofesi sebagai polisi menjadi target yang akan menerima sate mengandung racun.
"Saya kaget juga mendengarnya, pernyataan dari luar kan ada alamatnya di Vila Bukit Asri ini. Setelah saya cek rumah beliau (Tomi)," terang dia.
Tomy diakui Mujahid adalah pria yang sudah memiliki istri dan seorang anak di perumahan Vila Bukit Asri itu.
"Anaknya masih kecil suka digendong. Ya empat tahun lalu beli rumah di sini dan tinggal di sini," terang Mujahid yang menjadi RT sejak 2008 silam.
Menjadi anggota polisi, lanjut Mujahid, Tomi pernah didatangi oleh orang yang berasal dari Jawa Barat. Saat itu orang tersebut ingin bertemu dengan Tomi yang diketahui untuk membantu penyelidikan.
"Kan setahu kami. dia itu polisi, kadang ada orang yang datang urusan kriminal kan kemarin ada orang dari Jawa barat itu menanyakan rumah pak Tomi karena mobilnya dibawa kabur orang. Istilahnya dalam rangka untuk penyelidikan atau apa dan taunya ada mobilnya di situ. Ya urusan seperti itu pernah sekali," jelas Mujahid.
Didatangi SuaraJogja.id, Kamis (6/5/2021), rumah Tomi masih nampak sepi. Rumah bercat kuning dengan gerbang hitam tersebut tertutup rapat. Hanya ada dua kendaraan yang terparkir di garasi rumahnya.
Baca Juga: Dasteran di Penjara, Foto Tersangka Sate Sianida Viral Gegara Istri Polisi
Terpisah, Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus sate beracun ini. Pihaknya akan segera memanggil Tomi untuk keterangan lanjutan.
Selain Tomi, Kapolres juga masih memburu orang berinisial R. Orang tersebut yang diketahui merupakan pelanggan salon di tempat Nani bekerja juga belum berhasil dihubungi karena nomor handphone mati.
Tak hanya itu, polisi juga sudah memeriksa tempat kerja Nani yang merupakan pegawai salon di wilayah Kemantren, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Sudah, sudah, kami sudah cek di sana, sudah kami geledah juga tempat kerjanya (Salon Nani)," terang Wachyu.
Ia mengatakan bahwa di dalam salon tersebut tidak menemukan cctv atau barang mencurigakan yang diperiksa oleh jajarannya.
"Cctv kita cari jika memang ada di sekitar lokasi atau di dalamnya. Tapi di dalam salonnya ini tidak punya cctv, bahaya nanti (jika dipasang cctv)," jelas dia.
Berita Terkait
-
Disiapkan Polisi untuk Nani Sate Beracun, Inisial Pengacara Disoroti Peradi
-
Kasus Sate Beracun Dinilai Banyak Kejanggalan, JPW Minta Mabes Polri Turun
-
Sosok R di Kasus Sate Beracun Masih Misteri, JPW: Harusnya Cepat Ditangkap
-
Top 5 SuaraJogja: Dixie Pamit, Kisah Mualaf Warga Lapas Cebongan Cari Tuhan
-
Periksa Aiptu Tomi, Polisi Dalami Info Nikah Siri dengan NA Sate Beracun
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai