SuaraJogja.id - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengklaim telah terjadi penuruan jumlah kendaraan dalam dua hari terakhir tepatnya saat masa pelarangan mudik Lebaran 2021 diberlakukan. Hal itu diketahui setelah hasil evaluasi di Mabes Polri.
"Iya jadi setiap hari kami melakukan evaluasi di Mabes Polri. Penurunan, kemarin saya melakukan patroli udara dari Jakarta sampai Trans Jawa jalur dalam keadaan di bawah normal justru cenderung sepi," kata Arief saat berkunjung ke Pos Pengamanan Lalu Lintas di kawasan Tugu Kota Yogyakarta, Sabtu (8/5/2021).
Lebih lanjut Arief menuturkan penurunan terpantau juga terjadi di gerbang-gerbang tol yang ada. Setidaknya pada Kamis (6/5/2021) kemarin penurunan terjadi hingga 50-60 persen.
Bahkan sejak semalam hingga pagi tadi penurunan lebih banyak lagi. Disebutkan Arief penurunan hingga mencapai 60-70 persen.
"Artinya kesadaran masyarakat sudah cukup paham dengan adanya kebijakan ini. Dan ini harus terus dipertahankan semata-mata untuk menjaga masyarakat itu sendiri," tuturnya.
Kesadaran masyarakat tentang larangan mudik tersebut diperlukan guna mengantisipasi penularan Covid-19 akibat mobilitas yang tinggi.
"Ini yang harus sama-sama dijaga. Memperingati hari raya Idul Fitri, silaturahmi cukup dilaksanakan di rumah saja. Sehingga bisa saling, menjaga semuanya," ujarnya.
Arief tidak lupa juga selalu mengingatkan keamanan dari lingkungan dan individu masing-masing. Terkhusus saat memperingati Lebaran Idul Fitri mendatang.
Sebab tidak dipungkiri bahwa masyarakat akan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan. Baik dari salat tarawih, salat idul fitri hingga bahkan kegiatan perbelanjaan.
Baca Juga: Hari Kedua Larangan Mudik, Polri Putar Balik 32.815 Kendaraan
"Tetap menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, 3M dan 5T," tegasnya.
Arief berharap dengan adanya kebijakan larangan mudik ini betul-betul bisa untuk menjaga semua pihak agar tidak sampai terjadi penularan Covid-19. Berkaca dengan libur atau momen keagamaan di masa pandemi Covid-19 yang sebelumnya.
"Pengalaman pada waktu libur Paskah kemarin terjadi peningkatan [kasus Covid-19]. Sehingga tradisi mudik ini perlu dilakukan dengan cara yang berbeda," ungkapnya.
Pemanfaatan teknologi informasi yang sudah maju sekarang perlu dioptimalkan. Terlebih untuk menjalin hubungan dan silaturahmi dengan orang tua.
"Ya silaturahmi dengan orang tua tidak bisa lagi sekarang dengan langsung datang tapi bisa dengan menggunakan fasilitas komunikasi yang lain dengan video call dan lain sebagainya," terangnya.
Menurutnya pandemi Covid-19 masih menjadi semua pihak bukan hanya di daerah Yogyakarta saja. Melainkan masih juga melanda seluruh dunia.
"Ini kalau tidak dikendalikan nanti yang jadi korban masyarakat sendiri," pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa masa larangan mudik lebaran tahun 2021 sudah resmi diberlakukan mulai Kamis (6/5/2021) lalu. Sesuai rencana, penyekatan untuk larangan mudik tersebut akan dilakukan hingga tanggal 17 Mei 2021 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!
-
Masa Depan Generasi Jawa Terancam? PKS DIY Siap Perangi Miras Online dan Judi Online
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Bandingkan dengan Kasus Sambo! Ada Apa?