SuaraJogja.id - Panewu Kotagede Rajwan mengaku telah melakukan pengawasan terhadap pemudik sejak akhir April lalu. Bersama dengan RT, RW, dan kalurahan setempat, ia memantau kedatangan warga dari luar daerah untuk kemudian melakukan isolasi mandiri selam lima hari.
Rajwan mengatakan, sampai saat ini pihaknya memantau, ada warga yang datang dari luar daerah. Namun, jumlahnya tidak terlalu siginifikan. Sampai akhir April lalu, sekitar ada belasan pemudik yang masuk ke dalam wilayahnya.
Kepada warga pendatang dari luar kota, Rajwan mengimbau untuk membuat laporan kepada RT dan RW setempat serta mengisi data melalui aplikasi JSS. Selanjutnya, data yang ada pada RT dan RW akan diserahkan kepada Lurah untuk kemudian sampai di tangannya.
"Sampai saat ini, memang ada jumlahnya enggak terlalu banyak. Mungkin kesadaran masyarakat juga terkait penyebaran Covid juga, sehingga di wilayah tidak banyak," ujar Rijwan saat dihubungi pada Minggu (9/5/2021).
Warga yang datang dalam keadaan sehat diminta untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing selama lima hari sebelum turut bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Sementara, warga yang datang dalam keadaan sakit diminta melakukan isolasi dalam kurun waktu yang lebih lama.
Rajwan juga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Satgas di tingkat RT serta Puskesmas sekitar untuk memantau kesehatan pemudik yang melakukan isolasi. Sejauh ini semua pemudik yang datang ke wilayahnya berada dalam keadaan sehat.
Terkait dengan penerapan larangan mudik dan penyekatan di beberapa perbatasan, Rajwan mengatakan, masih ada yang lolos ke daerahnya dan akan diminta untuk menunjukkan dokumen perjalanan lengkap serta tetap melakukan isolasi selama lima hari.
"Apabila sudah masih tetap lolos ke kita, nanti kita terima, nanti dengan aturan atau protokol yang berlaku," imbuhnya.
Terakhir, untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada perayaan hari raya Idulfitri, Rajwan mengimbau masyarakat untuk tidak mengadakan takbir keliling. Takbiran cukup dilakukan di masjid wilayah masing-masing, segitu juga dengan pelaksanaan salat pada hari raya.
Baca Juga: Tepergok Lewat Laut, 3 Kapal Rombongan Pemudik Jakarta Diputar Balik
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga menyampaikan bahwa pihaknya mengizinkan pelaksanaan salat Idulfitri secara berjemaah dengan kapasitas 50 persen dan hanya diikuti oleh warga setempat saja.
"Salat Id diizinkan dilakukan secara berjemaah, baik dilakukan di mesjid atau lahan kosong/luas atau jalan gang di RT/RW setempat. Prinsip 50%kapaitas dengan jaga jarak, diikuti oleh warga setempat," ujarnya.
Prinsipnya, Heroe mengimbau agar jangan sampai terjadi kerumunan, sehingga jumlah jemaah yang hadir pada kegiatan ibadah tersebut juga harus dibatasi, setidaknya setengah dari kapasitas yang dimiliki. Dengan begitu, jumlah jemaah yang hadir bisa dikendalikan.
Berita Terkait
-
Tepergok Lewat Laut, 3 Kapal Rombongan Pemudik Jakarta Diputar Balik
-
Penyekatan di Jalan Tikus Larangan Mudik 2021, Ini 16 Lokasinya
-
Viral Pemudik Nyamar Jadi Kurir, Pria ini Justru Dilaporkan Istri ke RT
-
Lewat Jalur Laut, Pemudik yang Ingin ke Cirebon Diputar Balik
-
Jadi Momen yang Ditunggu, Takbir Keliling di Kotagede Tak Diizinkan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti