SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terpuruk di situasi pandemi Covid-19. Melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian Bantul, pengrajin dan pengusaha di Bumi Projotamansari diberikan pelatihan promosi dan penjualan online.
“UMKM kami dorong terus agar bisa bergerak secara mandiri baik promosi dan penjualannya. Kerajinan yang cukup tinggi produksi dan permintaan pasarnya dari Bantul. Sehingga perajin pemula atau pengusaha umkm ini akan kami beri pelatihan,” terang Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana dihubungi wartawan, MInggu (9/5/2021).
Ia tak menampik, beberapa sentra kerajinan di Bantul mulai mengalami penurunan, bahkan banyak orang yang beralih profesi. Agus mencontohkan perajin kulit tas dan jaket yang ada di semakin sedikit. Beberapa penjual hanya mengambil dari beberapa kota di luar DIY.
“Misal di Cibaduyut (Bantul) yang dijual di situ. Ini akan tidak bagus ke depannya jika hanya mengambil dari kota lain. Sehingga kami akan melakukan pelatihan lagi, hal itu agar ada regenerasi tambahan pengrajin di sentra itu. Ini menjadi pikiran kami. Jika tidak ada pelatihan dikhawatirkan, akan semakin hilang,” ujar dia.
Disamping pelatihan, Agus juga akan mengajak anak dari perajin yang sudah sepuh mempertahankan produksi kerajinannya.
“Di Bantul ini banyak sekali, bahkan sampai ada yang sudah sepuh masih membuat kerajinan misal anyaman bambu, kerajinan kayu. Nantinya kami ajak anaknya harus bisa mendampingi. Tentu dalam rangka regenerasi dan produknya tetap go (internasional), tidak hanya lokal,” ujar Agus.
Pemkab juga akan mendorong pengusaha untuk lebih kreatif. Hal itu menyusul bahwa perkembangan zaman juga harus diikuti oleh pengusaha UMKM dengan memanfaatkan teknologi.
“Misal produk jamu gendong, sekarang harus kreatif. Bagaimana tidak hanya gendong, misal dibuat jamu selai, teh celup, bubuk. Jadi pemasaran tidak hanya di kampung tapi bisa online,” ujar dia.
Agus mengaku bahwa pihaknya memang tak memiliki biaya yang besar. Hal itu terbentur adanya pengalihan dana APBD untuk penanganan Covid-19. Sehingga pihaknya akan bekerjasama dengan stakeholder untuk menggenjot geliat UMKM ini.
Baca Juga: Kapolri: Objek Wisata di Wilayah Zona Merah Covid-19 Dilarang Buka
“Dan yang kami lakukan, karena keterbatasan anggaran, bagaimana kami bisa bermitra dengan beberapa perbankan atau lembaga yang bisa membina dan membantu pelaku UKM. Hingga kini ada beberapa sentra kerajinan yang sudan menjadi binaan lembaga atau bank itu,” terang dia.
Berita Terkait
-
Kapolri: Objek Wisata di Wilayah Zona Merah Covid-19 Dilarang Buka
-
Indeks UMKM Kuartal I 2021, Pelaku Usaha Daring Lebih Cepat Pulih
-
Tidak Hanya Industri, Panti Sosial Kena Dampak Pandemi Covid-19
-
Strategi Mengakhiri Pandemi Covid-19 Versi Dokter Paru Akhirnya Terungkap
-
Kasus Pandemi Covid-19 Global Mengalami Kenaikan, WHO Minta Waspada
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana