Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 14 Mei 2021 | 19:41 WIB
Ilustrasi melempar batu - (Pixabay/Free-Photos)

SuaraJogja.id - Seorang pemuda di Kota Yogyakarta, DIY terancam mengalami cacat pada retina mata gara-gara sekelompok pemuda yang main petasan di malam takbiran.

Kejadian tersebut diceritakan dalam unggahan akun Instagram @infocegatan_jogja, Jumat (14/5/2021).

Disebutkan bahwa peristiwa itu berlokasi di Jalan Letjend Suprapto, Kampung Notoyudan, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta.

Mulanya, ada sekelompok pemuda bermain petasan pada sekitar pukul 00.45 WIB yang tiba-tiba mengamuk saat ditegur warga.

Baca Juga: Ratusan Santri Putri di Playen Keracunan Makanan Saat Malam Takbiran

"Efek dari pengaruh entah habis mengkonsumsi apa,kemudian bermain petasan dijalan dekat dengan pemukiman,saat dini hari (pukul 00:45 wib) memicu sumbu pendek sekelompok anak2 muda itu mudah tersulut emosinya, saat ditegur salah seorang warga untuk berhenti menyulut petasan tidak terima,kemudian terjadi cekcok 1 lawan sekelompok anak2 muda tersebut," tulis pengguna akun Jarwo Kuwat, seperti dikutip @infocegatan_jogja.

Kemudian, seorang pemuda, yang merupakan anak penulis kronologi kejadian, keluar rumah untuk melerai keributan antara kelompok pemuda tadi dengan seorang warga yang menegur.

Namun nahas, ia malah jadi korban lemparan batu sekelompok pemuda tersebut hingga kepalanya terluka, khususnya di bagian mata.

"Kemudian anak saya yang tidak tau duduk persoalan keluar rumah melerai,tiba-tiba datang kelompok anak2 muda itu dalam jumlah yang lebih banyak lagi dan langsung menghantamkan batu diatas kepala korban (anak saya) dan mengenai alis (luka robek) dan melukai retina mata, dan dibarengi dengan hujan batu besar dari lemparan kelompok anak2 muda tersebut," lanjutnya.

Saat ini, korban disebutkan tengah dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Baca Juga: Di Malam Takbiran, Lansia Ini Dipertemukan Kembali dengan Keluarganya

Ia mendapat jahitan pada luka di alis. Tak hanya itu, korban bahkan terancam risiko cacat pada retina mata.

Load More