SuaraJogja.id - Ekonomi di DIY sejak pandemi Covid-19 nampaknya mulai pulih. Bahkan pada kuartal pertama 2021 ini, DIY menjadi satu dari sepuluh provinsi di Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Ya ekonomi DIY dilaporkan mampu tumbuh hingga 6,14% pada kuartal pertama tahun 2021," ungkap Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/5/2021) usai video conference bersama Presiden RI Joko Widodo.
Menurut Sultan, di tingkat nasional, perekonomian Indonesia masih minus 2,93 persen. Namun DIY pada tahun ini justru mengalami peningkatan dibandingkan kuartal kedua pada 2020 lalu.
Presiden Jokowi berharap pertumbuhan DIY akan semakin baik pada kuartal kedua 2021 mendatang. Ditargetkan DIY mampu mencapai pertumbuhan ekonomi diatas 7 persen.
Baca Juga: Bulan Pancasila, Fortais Bakal Fasilitasi Kaum Jomlo Nikah Bareng Gratis
“Semoga ekonomi kita semakin baik, sehingga ekonomi nasional juga bisa tumbuh positif. Masih perlu upaya untuk meningkatkannya karena pertumbuhan ekonomi diy sebelumnya sempat minus," ungkapnya.
Sementara terkait Covid-19, daerah-daerah dengan tren peningkatan kasus positif Covid-19 diminta mempertimbangkan pengetatan aturan. DIY pun terus berusaha melakukan upaya agar penyebaran Covid-19 sejak libur Lebaran tidak terjadi.
Sebab saat libur Lebaran kemarin, sebanyak 1,4 juta orang melakukan perjalanan mudik secara nasional. Sedangkan dampak mudik pada kasus positif Covid-19 baru bisa diketahui dua minggu kedepan.
"Ini tidak bisa langsung diketahui mempengaruhi kenaikan kasus Covid-19 atau tidak, mungkin awal Juni baru bisa diketahui,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi pertambahan kasus, Pemda menyiapkan bed di rumah sakit rujukan. Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di DIY dalam kondisi 41,29 persen sehingga ketersediaan bed masih mencukupi.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Positif di Asia Jadi yang Terbanyak di Dunia
"Semoga tidak ada penularan baru, sehingga harapannya jumlah pasien Covid-19 makin berkurang dan penularan juga makin berkurang,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
100 Hari Pemerintah Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi Udara di Pusat Ekonomi Nasional
-
Prabowo Lantik Tim Ekonomi Pilihan Luhut, Target Ekonomi 8 Persen Bakal Tercapai?
-
Indonesia Kalah Saing dengan Singapura dan Malaysia soal Jumlah Entrepreneur
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Tag
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Cari Rumput di Kali Gendol, Warga Sleman Malah Kehilangan Telinga Akibat Gigitan Anjing
-
Gondongan Merebak di Gunungkidul, Dinkes Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
-
UGM Berkabung, Mantan Rektor sekaligus Ketua Dewan Pers Periode 2003-2010 Ichlasul Amal Wafat
-
Danang Maharsa Bongkar Borok Perizinan Miras di Sleman hingga Strategi Tingkatkan PAD di Sektor Wisata
-
Apes, Gara-gara Anjing, 2 Motor dan 2 Mobil Tabrakan Beruntun di Bantul