SuaraJogja.id - Operasi Ketupat Progo yang diselenggarakan oleh Polda DIY pada masa larangan mudik Lebaran 2021 tepatnya tanggal 6-17 Mei 2021 dipastikan telah berakhir. Namun terbaru sudah ada aturan kembali terkait dengan pengetatan perjalanan pascalarangan mudik Lebaran yang berlaku mulai hari ini, Selasa (18/5/2021).
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa kebijakan tersebut sudah diatur dalam Addendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021. Guna mendukung keberhasilan kebijakan tersebut maka pihaknya juga akan melaksanakan program Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD).
"Setelah tanggal 17 Mei 2021 ini sampai dengan tanggal 24 Mei 2021 mendatang, dengan menindaklanjuti dari addendum Surat Edaran nomor 13 tahun 2021 itu. Maka kepolisian tetap melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD)," kata Yuli kepada awak media di Mapolda DIY, Selasa (18/5/2021).
Yuli menjelaskan, KRYD tersebut akan berlangsung hampir mirip dengan operasi ketupat progo, yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, mulai dari pos penjagaan, personel yang terlibat hingga pola tindakan yang berlaku.
Baca Juga: Buru Sosok R Kasus Sate Beracun, Polisi Kumpulkan Fakta Baru
"Pos-pos [pemeriksaan] tetap sama dengan saat operasi ketupat. Personel ada yang ditetapkan sama ada, ada yang dilakukan perubahan. Pola tindaknya, relatif sama," tuturnya.
Lebih lanjut secara teknis KRYD akan tetap melakukan pemeriksaan kendaraan yang masuk ke wilayah DIY. Tujuannya untuk menghalau pelaku perjalanan dari luar kota atau luar provinsi yang akan masuk.
"Artinya ini kan untuk melakukan pencegahan orang-orang yang melintas batas wilayah provinsi atau kabupaten untuk dilakukan pemeriksaan. Karena sesuai dengan SE nomor 13 tahun 2021 sampai dengan tanggal 24 Mei ini ada pengetatan perjalanan," terangnya.
Yuli memastikan nantinya kebijakan untuk putar balik pelaku perjalanan dari luar kota juga akan tetap sama.
Perbedaan dalam pelaksanaan KRYD ini, kata Yuli hanya pada frekuensi pelaksanaannya dibanding dengan operasi ketupat progo. Hal itu disebabkan dalam KRYD kali ini tidak terdapay anggaran khusus seperti saat operasi ketupat progo kemarin.
Baca Juga: Polda DIY Periksa 27.782 Kendaraan Selama Larangan Mudik, 7.898 Putar Balik
"Sehingga misalnya seperti di Sleman itu mereka mengadakan [KRYD] personel yang terlibat di situ orang-orang yang baru bukan orang-orang yang terlibat dalam operasi ketupat kemarin. Kemudian pelaksanaan razia atau penyekatan dilakukan pada jam-jam tertentu, frekuensi lebih berkurang dari kemarin," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Suara.com bahwa Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menungkapkan pada tanggal 18-24 Mei 2021 akan digunakan sebagai masa pengetatan syarat perjalanan. Beberapa peraturan akan kembali diterapkan guna men-screening keluar masuknya kendaraan.
Baik pengguna transportasi umum maupun pribadi, mereka harus mengikuti beberapa persyaratan perjalanan. Syarat tersebut di antaranya memiliki surat negatif Covid-19 yang berlaku 24 jam untuk swab test PCR dan swab antigen. Sedangkan untuk tes GeNose, berlaku pada hari keberangkatan perjalanan.
Selain itu, melalui konferensi pers di YouTube BNPB, Adita juga mengingatkan sekali lagi bahwa saat ini aturan larangan mudik masih berlaku. Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian Covid-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H.
Oleh karena itu, Adita tetap menghimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan. Namun apabila terpaksa untuk melakukan perjalanan, masyarakat diminta untuk menyiapkan persyaratan yang telah diberlakukan.
Berita Terkait
-
Jaringan Ganja Antar Provinsi Jogja-Medan-Aceh Dibongkar, 1 Kg Lebih Ganja Disita!
-
Nana Sudjana: Pelaksanaan Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Jateng Berjalan dengan Lancar
-
Pemudik Mulai Masuk Wilayah Jawa Tengah, Ini Skenario Urai Kemacetan di Exit Tol Pejagan
-
Tinjau Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan, Nana Sudjana Pastikan Petugas Siap Layani Pemudik
-
Layani 300 Pelabuhan di Indonesia, Gapasdap Harapkan Penyesuaian Tarif
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi