Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 19 Mei 2021 | 14:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

SuaraJogja.id - Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pascalibur lebaran tidak ada lonjakan kasus di wilayahnya. Baik lonjakan pasien positif, maupun orang-orang yang harus menjalani pemeriksaan di laboratorium.

Meski laboratorium sempat libur selama beberapa hari, tetapi hal tersebut tidak berdampak pada tumpukan kasus atau lonjakan pasien. Heroe berharap selama satu hingga dua minggu ke depan kasus covid di wilayahnya bisa landai, sehingga tidak ada lonjakan kasus baru.

"Sampai saat ini, ketersediaan temlat tidur itu masih 40 persen kapasitasnya yang dipakai. Masih agak longgar, moga-moga tidak diisi," kata Heroe ditemui di sela-sela aktivitasnya Rabu (19/5/2021).

Terkait klaster keluarga besar yang menimpa warga RT 56 RW 12 di Wirobrajan sendiri, Heroe menyatakan pihaknya sudah melakukan PCR terhadap 39 orang lainnya. Saat ini, pemerintah tengah menunggu hasil yang terbaru dari puluhan orang tersebut.

Baca Juga: Pengemis Curhat Ayu Ting Ting Pelitnya Amit-amit, Malah Disemprot Warganet

Heroe berharap, hasil bisa segera didapatkan dan tidak ada tambahan kasus baru lagi. Dari 30 orang warga yang dinyatakan positif sebelumnya, sebagian sudah ada yang kembali ke kediaman masing-masing. Baik yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun di selter milik pemerintah.

"Kemarin pengembangannya kita masih swab sekitar 39 orang," imbuhnya.

Pascalibur lebaran, Heroe mengaku pihaknya kembali meningkatkan layanan vaksinasi untuk masyarakat. Setidaknya sudah ada 70 persen lansia yang berhasil mendapatkan vaksin. Kedepannya, Heroe berharap warga terutama lansia yang belum menerima vaksin bisa segera menghubungi fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin.

Pemberian vaksin juga terus dilakukan untuk guru di berbagai tingkatan. Terbaru, pemkot memberikan vaksin dosis kedua untuk ribuan guru di Balaikota. Harapannya dengan adanya aktivitas tersebut, jika kedepannya ada kebijakan sekolah tatap muka maka baik guru maupun sekolah sudah siap melaksanakannya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan tracing terhadap kontak erat pasien dari klaster keluarga besar tersebut. Setiap ada tambahan pasien positif, pihaknya akan melakukan tracing kepada 15 hingga 20 orang yang diduga menjadi kontak erat.

Baca Juga: Selama Libur Lebaran, Volume Sampah di Cianjur Meningkat Jadi 210 Ton

"Kalau tidak bergejala ya isolasi mandiri di rumah, kalau tidak memungkinkan ya selter," kata Emma.

Emma menambahkan jika kondisi selter Covid-19 yang dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta masih longgar. Sebab, dari data sebelumnya selter hanya terisi tujuh pasien. Ia berharap dari tambahan pasien positif yang ada di Wirobrajan semuanya tidak bergejala sehingga bisa menjalani isolasi di rumah.

Upaya tracing yang semakin luas seiring dengan bertambahnya pasien positif, tak lepas dari hambatan. Pasalnya, beberapa orang yang diduga menjadi kontak erat enggan melakukan pemeriksaan. Diduga beberapa orang tersebut engggan melakukan pemeriksaan lantaran tidak mau ditanya mengenai riwayat berpergian, pertemuan dan kegiatan yang dilakukan selama beberapa hari belakangan.

Emma juga menambahkan, bahwa stok vaksin di wilayahnya masih cenderung aman. Saat ini, ada 60.000 dosis vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan. Dimana 28.000 di antaranya akan diberikan untuk dosis tahap pertama dan sisanya untuk tahap kedua. Meski masih menggunakan vaksin Sinovac, Emma menyebutkan jika pihaknya juga sudah menerima vaksin Astrazaneca.

Load More