SuaraJogja.id - Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pascalibur lebaran tidak ada lonjakan kasus di wilayahnya. Baik lonjakan pasien positif, maupun orang-orang yang harus menjalani pemeriksaan di laboratorium.
Meski laboratorium sempat libur selama beberapa hari, tetapi hal tersebut tidak berdampak pada tumpukan kasus atau lonjakan pasien. Heroe berharap selama satu hingga dua minggu ke depan kasus covid di wilayahnya bisa landai, sehingga tidak ada lonjakan kasus baru.
"Sampai saat ini, ketersediaan temlat tidur itu masih 40 persen kapasitasnya yang dipakai. Masih agak longgar, moga-moga tidak diisi," kata Heroe ditemui di sela-sela aktivitasnya Rabu (19/5/2021).
Terkait klaster keluarga besar yang menimpa warga RT 56 RW 12 di Wirobrajan sendiri, Heroe menyatakan pihaknya sudah melakukan PCR terhadap 39 orang lainnya. Saat ini, pemerintah tengah menunggu hasil yang terbaru dari puluhan orang tersebut.
Baca Juga: Pengemis Curhat Ayu Ting Ting Pelitnya Amit-amit, Malah Disemprot Warganet
Heroe berharap, hasil bisa segera didapatkan dan tidak ada tambahan kasus baru lagi. Dari 30 orang warga yang dinyatakan positif sebelumnya, sebagian sudah ada yang kembali ke kediaman masing-masing. Baik yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun di selter milik pemerintah.
"Kemarin pengembangannya kita masih swab sekitar 39 orang," imbuhnya.
Pascalibur lebaran, Heroe mengaku pihaknya kembali meningkatkan layanan vaksinasi untuk masyarakat. Setidaknya sudah ada 70 persen lansia yang berhasil mendapatkan vaksin. Kedepannya, Heroe berharap warga terutama lansia yang belum menerima vaksin bisa segera menghubungi fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin.
Pemberian vaksin juga terus dilakukan untuk guru di berbagai tingkatan. Terbaru, pemkot memberikan vaksin dosis kedua untuk ribuan guru di Balaikota. Harapannya dengan adanya aktivitas tersebut, jika kedepannya ada kebijakan sekolah tatap muka maka baik guru maupun sekolah sudah siap melaksanakannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan tracing terhadap kontak erat pasien dari klaster keluarga besar tersebut. Setiap ada tambahan pasien positif, pihaknya akan melakukan tracing kepada 15 hingga 20 orang yang diduga menjadi kontak erat.
Baca Juga: Selama Libur Lebaran, Volume Sampah di Cianjur Meningkat Jadi 210 Ton
"Kalau tidak bergejala ya isolasi mandiri di rumah, kalau tidak memungkinkan ya selter," kata Emma.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Tips Mengembalikan Semangat Bekerja Usai Libur Lebaran
-
7 Cara Segarkan Wajah Usai Kelelahan Mudik, Siap Balik Kerja dengan Kulit Glowing
-
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Ratusan ASN Pemprov DKI Absen Tanpa Keterangan
-
Hitung-hitungan Gaji Lucky Hakim, Bupati Indramayu Keciduk Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital