SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman menerima intervensi pelepasan nyamuk berwolbachia, lewat program Si Wolly Nyaman (Wolbachia, Nyamuk Aman, Cegah DBD di Sleman). Resmi diluncurkan pada Jumat (21/5/2021), program yang bekerja sama dengan World Mosquito Program atau WMP Yogyakarta ini, bertujuan untuk menekan tingkat penularan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, program ini sedianya dilaksanakan melalui 20 puskesmas dengan 13 kapanewon, di wilayah 39 kalurahan, dan 588 padukuhan di Sleman. Wilayah tersebut dipilih karena riwayat angka kejadian DBD yang tinggi.
"Data Dinkes Sleman mencatat pada 2019 ada sebanyak 728 kasus DBD dengan kasus meninggal dunia sebanyak 2 orang di Sleman. Lalu, pada 2020 ada 810 kasus DBD dengan kasus meninggal sebanyak 2 orang. Untuk 2021 sampai dengan akhir April, terdapat 112 kasus tidak ada yang meninggal dunia," sebut Joko.
Nantinya, lebih dari 22.000 ember berisi telur nyamuk dan pakan nyamuk berwolbacha akan disebarkan di rumah-rumah. Ember akan dititipkan pada para orang tua asuh terpilih, di tiap-tiap padukuhan, fasilitas umum dan perkantoran.
Baca Juga: Tampil Apik di Piala Menpora, PSS Sleman Yakin dengan Skuat Hadapi Liga 1
"Metode Wolbachia terbukti efektif menurunkan 77% kejadian dengue dalam penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) di KotaJogja pada 2020," kata Joko.
Selain sosialisasi, demi mendukung ketercapaian program ini, pihaknya sudah melatih para pelatih Pelaksanaan Implementasi Perluasan Manfaat Wolbachia secara daring, pelatihan Pelaksana Program dari perwakilan Dinas Kesehatan Sleman. Pelatihan diberikan kepada perwakilan dari 20 puskesmas dan 13 kapanewon.
Peneliti WMP Yogyakarta Riris Andono Ahmad menyatakan, nyamuk Aedes aegypti berwolbachia terbukti aman. Berdasarkan analisis risiko dari tim ahli independen yang dibentuk Kemenristek Dikti dan Balitbangkes Kemenkes, disimpulkan bahwa risiko teknologi ini dapat diabaikan.
Teknologi nyamuk ber-Wolbachia ini merupakan langkah pelengkap dari upaya-upaya pengendalian penyakit DBD yang telah ada selama ini.
"Diharapkan, kegiatan-kegiatan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3 M plus, gerakan satu rumah satu jumantik, tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk tetap harus dilaksanakan oleh masyarakat," terangnya.
Baca Juga: Striker Baru PSS Sleman Dalam Proses Finalisasi
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, kerjasama Sleman dimulai sejak awal penelitian WMP Yogyakarta, ditandai pelepasan nyamuk skala kecil di padukuhan Kronggahan dan Nogotirto pada 2014.
Setelah kesuksesan penelitian teknologi Wolbachia di Kota Jogja berhasil dengan efikasi 77%, Kustini berharap manfaat program ini bisa diterima di Sleman, minimal bisa mengurangi kasus DBD hingga 50%. Diluncurkannya Program Si Wolly Nyaman tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap kesehatan warga Sleman.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025