"Kedua memang ada pesan batu tentang perlawanan Palestina. Orang-orang Palestina menggunakan batu untuk menghalau Israel dengan perjuangan mereka. Seperti anak bangsa Indonesia dulu menggunakan bambu runcing, menggunakan bahan baku yang ada," tuturnya.
Batu yang sudah dilukis oleh anak-anak tersebut juga bisa digunakan di dalam berbagai kesempatan. Mulai dari hiasan meja tamu, penindih kertas printing di kantor dan sebagainya.
Sementara ini Zaeni menyebut belum menentukan harga jual dari lukisan di batu tersebut. Namun pada dasarnya, nominal itu akan dibuat seikhlasnya saja mengingat peruntukannya sebagai donasi.
Zaeni tidak hanya mengajak anak-anak untuk berkreasi untuk mengumpulkan donasi. Namun pihaknya juga memberikan pemahaman terkait kondisi yang dialami oleh anak-anak di Palestina.
Baca Juga: 10 Ribu Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal Pasca Serangan Israel
"Jadi kami kemudian melakukan pendekatan bagaimana kalau anak-anak di sini menjadi anak Palestina. Misal mereka saat akhir ramadan kemarin kan terjadi insiden penyerangan ke Palestina. Sementara anak-anak di sini bisa tarawih, buka puasa, bersama keluarga dengan kondisi nyaman damai. Sedangkan anak-anak di Palestina mengalami kondisi yang sangat berat. Mereka harus kehilangan rumah, harus kehilangan rasa nyaman, kehilangan orang tuanya hingya menjadi yatim piatu," bebernya.
Pemahaman dan rasa kepedulian itu yang coba untuk dimunculkan kepada anak-anak. Kemudian harapannya muncul rasa simpati, empati dan bagaimana melakukan amal saleh dengan cara anak-anak.
Menurutnya, amal saleh dengan cara anak-anak itu yang penting. Sebab amal saleh itu tidak harus menjadi orang dewasa saja tepai anak-anak juga harus beramal saleh.
"Insya Allah, ketika mereka tumbuh menjadi orang dewasa mereka mampu melakukan amal-amal saleh yang lebih besar," harapnya.
Disampaikan Zaeni, respon anak-anak sendiri terbilang sangat positif. Meskipun baru pertama kali melukis di atas batu dengan segala kesulitannya mereka tetap bersemangat mengikuti arahan yang diberikan.
Baca Juga: Pertikaian Palestina-Israel Menjalar ke Sekolah di Indonesia
"Anak-anak senang ya, Meskipun ini baru bertemu pertama kali dengan batu yang artinya bertemu batu untuk menggambar ya kan tingkat kesulitannya lebih tinggi tapi anak-anak berani. Mereka berani menuangkan warna, mencoret itu sudah bagus," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Dampak Aksi Bela Palestina di Solo, Polisi Selidiki Pelanggaran Prokes
-
Aksi Solidaritas, 12 Ribu Orang Gelar Demo Bela Palestina di Bandung
-
10 Ribu Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal Pasca Serangan Israel
-
Berharap Banyak Warga Palestina yang Tewas, Reporter Israel Ini Dipecat
-
Pasca Gencatan Senjata, Korban Tewas akibat Serangan Israel Jadi 248
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim
-
Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
-
BRI Dorong UMKM dan Energi Hijau dengan Prinsip ESG, Portofolio Rp796 T Hingga Akhir Kuartal I 2025