SuaraJogja.id - Tim inventor GeNoSe C19 dr. Dian Kesumapramudya Nurputra dan Prof. Kuwat Triyana menyampaikan adanya pembaharuan pada teknologi yang digunakan pada teknologi GeNose C19. Hal ini dikemukakan dalam konferensi pers “GeNose C19 Update tentang Kecerdasan Buatan” Minggu (23/5/2021) di R. Fortakgama.
Dian menjelaskan terdapat beberapa pembaharuan GeNose C19 terkait dengan proses pengembangan dan penelitian yang hingga saat ini terus dilakukan semenjak mendapat izin edar Desember 2020.
Pertama, pembaharuan terkait perangkat lunak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Versi sebelumnya dari AI GeNose C19 adalah 1.3.2 build 5 yang sekarang berkembang menjadi versi 1.3.2 build 6.
AI Versi 1.3.2 build 6 diperbarui dari sisi interface yang lebih ramah bagi operator alat (user friendly), basis data yang lebih besar, dan fitur pembacaan kurva secara manual.
Baca Juga: Stasiun Kereta Api Medan Sediakan Layanan Pemeriksaan GeNose C-19
“Pembaharuan ini untuk menanggapi berbagai macam permintaan dari dokter, tenaga kesehatan, dan pengguna yang ingin mempelajari bentuk-bentuk kurva hasil pembacaan alat GeNose C19 dan menunjukkan bagaimana sebenarnya kurva pasien yang positif dan negatif,” tutur Dian.
Dengan adanya update AI tersebut, akurasi alat meningkat sehingga GeNose C19 akan lebih baik melayani masyarakat yang menjalani tes skrining COVID-19.
Pembaruan kecerdasan buatan GeNose C19 bisa untuk mengantisipasi varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul.
“Varian D64G sudah masuk ke database yang sekarang dan kami akan terus melakukan pembaharuan secara rutin dan berkala sehingga akan lebih aware di lapangan,” jelas Dian.
Akses basis data varian baru virus didapatkan dari rumah sakit yang merawat pasien dengan varian baru, sehingga peneliti mampu mendapatkan sampel napas untuk memperbarui kecerdasan buatan GeNose C19.
Baca Juga: IDI: Gejala Varian Baru Covid-19 Sulit untuk Diidentifikasi
Selanjutnya adalah pembaharuan terkait standard operational producer (SOP) operator dan buku manual.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Detik-Detik Penemuan Granat Nanas di Sleman, Dari Almari ke Bulak Persawahan
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah