SuaraJogja.id - Perubahan tren fesyen begitu cepat. Cutbray digantikan celana "pensil", lalu tiba-tiba kini banyak anak muda yang memakai celana kombor alias baggy pants hingga boyfriend jeans ala era 90-an.
Seiring dengan perputaran tren fesyen, perlahan berjaya pula sebuah gaya hidup belanja yang dianggap sebagai solusi penyeimbangnya -- thrift shopping, thrifting, atau belanja baju bekas alias awul-awul kalau di Jawa.
Selain lebih hemat dan mendukung kekayaan variasi mix 'n match, beberapa orang beranggapan, thrifting juga ramah lingkungan karena mencegah barang bekas langsung masuk tempat sampah, sehingga mereka setidaknya berkontribusi pada penekanan polusi.
Sebenarnya jual-beli baju bekas sudah ada sejak dulu. Di Yogyakarta sendiri, sekaten sering dijadikan event berburu pakaian semacam itu.
Baca Juga: Tak Usah Ragu, Ini Dia 3 Alasan Mengapa Perlu Berbelanja di Thrift Shop
Bukan sekaten saja, sudah lama juga pasar klithikan jadi gudang harta karun berupa barang bekas yang masih layak pakai, termasuk baju.
Dunia teknologi makin maju, penjualan baju bekas pun ikut mengalami modernisasi. Tak sedikit online shop yang menawarkan awul-awul.
Dagangannya pun tak main-main. Ada yang bergantung pada merek kenamaan hingga sekadar model kekinian.
Dari sekian banyak pilihan, tentu masyarakat mencari produk yang berkualitas tanpa membuat kantong terkuras.
Namun, meski sudah banyak awul-awul yang dijual lewat media sosial, tak jarang hunting di lokasi dianggap sebagai aktivitas yang cukup menyenangkan.
Baca Juga: Viral di Twitter! Usaha Jual Baju Bekas Disebut Merampok Jatah Orang Miskin
Terlebih, dengan memilah dan memilih secara langsung, kalian bisa memastikan sendiri kualitasnya dan menentukan nilai yang pas sesuai isi dompet.
Berita Terkait
-
Mendag Minta Masyarakat Stop Beli Baju Lebaran Bekas Impor, Ini Alasannya
-
8 Momen Indah Permatasari Thrifting Baju di Kampung Suami, Gak Gengsi!
-
Trend Pakaian Thrifting: Antara Fashion dan Isu Kesehatan
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai