Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 31 Mei 2021 | 10:55 WIB
Ubur-ubur atau impes yang sudah terdampar di daratan di kawasan Pantai Glagah, Jumat (3/7/2020). [Suarajogja.id / Hiskia]

SuaraJogja.id - Minggu (30/5/2021) kemarin tampaknya menjadi hari yang sangat sibuk bagi anggota Tim SAR Satlinmas Gunungkidul. Setelah pagi disibukkan dengan efek gelombang tinggi, mereka kemudian digegerkan dengan tenggelamnya dua remaja di Pantai Ngluwen. Kemudian Minggu sore mereka harus menangani puluhan wisatawan yang tersengat ubur-ubur.

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Baron Surisdiyanto mengungkapkan, hingga Minggu sore setidaknya ada 73 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Dua di antaranya dilarikan ke puskesmas untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Wisatawan tersebut tersebar di berbagai pantai.

"Akhir Mei dan Juni memang periode kemunculan ubur-ubur," ujar Suris, Minggu sore.

Suris mengungkapkan, sepanjang Sabtu (29/5/2021) hingga Minggu kemarin pantai-pantai di Gunungkidul dipadati pengunjung. Ribuan wisatawan memadati berbagai pantai yang tersebar sepanjang 78 kilometer garis pantai wilayah Gunungkidul.

Baca Juga: Pasangan Muda-mudi Disapu Ombak Saat Camping di Pantai Ngluwen, 1 Meninggal

Kebetulan sejak Minggu dini hari, air laut di sepanjang pantai selatan Gunungkidul mulai pasang. Sesuai prediksi BMKG, air mulai surut selepas tengah hari. Persoalan lain muncul, seiring dengan surutnya air laut, ubur-ubur menampakkan diri di tepi pantai.

"Mulai pukul 14.00 WIB, banyak wisatawan yang melaporkan ada korban terserang ubur-ubur," tambahnya.

Laporan serangan ubur-ubur pertama yang masuk adalah dari Pantai Krakal. Namun tak berselang lama, banyak wisatawan yang mendatangi posko SAR yang tersebar di beberapa pantai. Mereka juga mengeluhkan menjadi korban sengatan hewan yang masuk kelas Scyphozoa ini.

Ubur-ubur ini menyerang wisatawan baik yang berusia dewasa ataupun masih anak-anak. Untuk penanganannya, pihaknya menyediakan salep ataupun cairan pereda panas. Bahkan pihaknya sengaja menyediakan tabung oksigen untuk wisatawan yang mengalami sesak napas.

"Kami mencatat ada 73 wisatawan yang tersengat ubur-ubur," tambahnya.

Baca Juga: Mendekati Juni, SAR Satlinmas Parangtritis Ingatkan Wisatawan Waspadai Ubur-ubur

Menurut Suris, serangan paling banyak ada di Pantai Krakal karena mencapai 46 orang. Sementara pantai lain adalah Pok Tunggal ada 1 korban, Pantai Pulang Sawal 11 korban, Pantai Semanding 1 korban, Pantai Nganding 4 korban, Pantai Drini 1 korban, dan Pantai Sepanjang 9 korban.

Hewan yang berbentuk payung ini jika tersentuh bisa menyebabkan gatal di kulit hingga sesak napas. Biasanya anak-anak yang paling banyak menjadi korban karena bentuk tubuh ubur-ubur ini menarik untuk dijadikan mainan, apalagi warnanya biru.

Kontributor : Julianto

Load More