Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 26 Mei 2021 | 14:15 WIB
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Selasa (25/5/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Koordinator Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah III Parangtritis, Ali Sutanta meminta masyarakat mewaspadai kemunculan ubur-ubur saat berwisata di Pantai Parangtritis. Bulan Juni mendatang ubur-ubur diprediksi akan semakin banyak.

Ali menjelaskan pada Sabtu (22/5/2021) lalu kemunculan ubur-ubur di pantai selatan ini mulai terlihat.

"Mulai muncul sejak tiga hari yang lalu. Memang setiap tahun selalu muncul, karena perubahan kondisi air laut yang dingin. Biasanya awal Juni atau Juli ini muncul," kata Ali dihubungi wartawan, Rabu (26/5/2021).

Ia menjelaskan sejak Sabtu hingga Senin (22-24/05/2021), sedikitnya 126 wisatawan tersengat ubur-ubur ketika bermain di air. 

Baca Juga: Hingga 25 Mei 2021, Vaksinasi Dosis 2 di Bantul Capai 42 Ribuan Orang

Detailnya, kata Ali, ada 25 wisatawan yang tersengat pada Sabtu lalu. Kemudian pada Minggu terdapat laporan 35 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Puncaknya pada Senin, korban sengatan ubur-ubur mencapai 66 wisatawan.

"Paling banyak Senin (24/05/2021), karena ramai wisatawan. Untuk hari ini belum ada yang tersengat, karena masih sepi," ujarnya. 

Ia menerangkan bagian ubur-ubur yang menyengat dan beracun adalah tentakelnya. Jika tersengat yang dirasakan adalah gatal, perih, hingga nyeri persendian. 

"Wisatawan jangan terlalu bermain ke tengah laut, di samping bisa tersengat ubur-ubur, ombak laut berpotensi menyeret masyarakat jika tak pandai berenang," kata Ali.

Meski sudah banyak yang tersengat, belum ada wisatawan yang harus dilarikan ke rumah sakit. Pihaknya sudah memiliki tim untuk membantu wisatawan yang tersengat. 

Baca Juga: Edarkan Uang Palsu di Pasar di Bantul, Pelaku Sasar Pedagang Sepuh

"Maka dari itu kami selalu mengimbau pengunjung agar berhati-hati dengan ubur-ubur. Kami sampaikan kalau ada gelembung berwarna biru jangan didekati. Selama ini yang paling banyak kena anak-anak. Tetapi tidak ada yang parah, kami bisa mengobati," terangnya.

SAR sendiri, sudah menyiapkan tim yang khusus menangani wisatawan terkena sengatan ubur-ubur. Terdapat lebih kurang 20 personel yang disiagakan untuk menangani sengatan ubur-ubur ke wisatawan.

Load More