Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 01 Juni 2021 | 10:25 WIB
Wisata Jogja ramai dikeluhkan publik - (Twitter/@upil_jaran67)

Ia akhirnya turun dan saat tiba di pos retribusi di bawah, ternyata memang menurut petugas di sana, mobil harus parkir dan wajib sewa jip.

Pegiat Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Timur Bambang Sugeng menyadari, salah satu yang membuat wisata rumah Mbah Maridjan makin sepi adalah permintaan memarkirkan kendaraa pribadi di sana.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suci Iriani Sinuraya mengungkapkan, permasalahan sesungguhnya yang diunggah wisatawan tersebut sedang ditelusuri oleh Dinas Pariwisata Sleman.

Deretan protes wisatawan Jogja di atas tak ayal mendatangkan beragam komentar. Pengguna akun @upil_jaran67 sendiri beranggapan, hal tersebut membuat tempat wisata Jogja lainnya ikut dicap "nakal".

Baca Juga: Harganya Bikin Resah, Ini Sanksi untuk Lesehan "Nuthuk" Malioboro dari Pemkot

"Saya melihat jogja yg ramah, jogja yg punya budaya seakan ternoda, krn saya yakin tidak semua tempat wisata di jogja seperti ini. Ini seperti menjatuhkan sektor wisata yg sedang bangkit memulihkan diri dari badai covid," kicaunya.

Dirinya berharap, Pemda DIY maupun pemkab/pemkot setempat membuat terobosan semacam satgassus pariwisata DIY dengan petugas berseragam yang ikonik mirip pecalang di Bali.

Meski tugas dan fungsinya berbeda, ia menilai, terobosan itu akan membuat wisatawan merasa lebih aman dan nyaman, sehingga Jogja juga berpotensi menjadi wisata kelas dunia.

BACA UTASNYA DI SINI.

Baca Juga: Terpukul karena Viral, Pedagang Lesehan Malioboro Minta Maaf

Load More