SuaraJogja.id - Rektor UGM, Panut Mulyono menyatakan implementasi Pancasila saat ini masih jauh dari harapan. Berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia membuat sila-sila tersebut masih saja sulit direalisasikan.
Akibatnya aksi-aksi separatis dan memisahkan diri dari NKRI masih saja marak terjadi. Ketimpangan dan ketidakdilan menjadi salah satu faktor pemicunya.
"Semua [persoalan] ujung-ujungnya adalah ketidakadilan, terkait kesejahteraan. Disana makmur, disini kayak gini," ujar Panut usai menjadi pembina Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Balairung UGM, Selasa (01/06/2021).
Menurut Rektor, ketimpangan yang terjadi sangat ironis karena Indonesia sebenarnya memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun SDA tersebut tidak dinikmati secara merata semua warganya. Bahkan tidak memberikan manfaat yang kentara bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Dokter UGM: Semakin Dini Mulai Merokok, Semakin Sulit Berhenti
Dari sektor pendidikan misalnya, pasca reformasi 1998 pengajaran Pancasila tidak dilakukan secara mandiri di sekolah setelah berlakunya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Pancasila hilang sebagai mata pelajaran wajib. Hal yang berbeda dalam regulasi sebelumnya di Undang-Undang Nomor 2 tahun
1989 yang mana Pancasila menjadi pelajaran wajib.
Akibatnya banyak generasi muda, para milenial mengalami disorientasi ideologi, kehilangan arah karena terjadi kekosongan ideologi negara, yaitu Pancasila. Karenanya mereka permisif menerima ideologi transnasional dan paham radikalisme terorisme yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
"Misalnya dalam ekonomi, daerah yang kaya sumber daya alam malah miskin. Daerah yang banyak anak-anak pintar tapi sistem pendidikannya dan fasilitas pendidikannya minim misalnya. Semacam itu yang tidak boleh lagi ada," tandasnya.
Karenanya penguatan nilai-nilai Pancasila perlu kembali ditegaskan. Semua sila Pancasila harus terimplementasikan di dalam praktik-praktik keseharian.
Pemerataan di berbagai sektor kehidupan bangsa perlu dilakukan segera. BIla kesenjangan diperkecil maka keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bisa diwujudkan.
Baca Juga: 4 Momen Pernikahan Fathur Mantan Ketua BEM UGM, Gegerkan Publik Sosial Media
Apalagi sebenarnya Indonesia memiliki modal sosial yang berharga. Keberagaman budaya dan teritori negeri pun sudah sudah terintegrasi.
Berita Terkait
-
Jasa Raharja Gandeng UGM Sosialisasikan Keselamatan Berkendara ke Mahasiswa
-
Ganjar Dimintai Tanda Tangan Bocah SD Usai Isi Ceramah di Masjid UGM, Netizen: Tanda Tangan Tarawih Paling Mahal
-
Diajak Berandai-andai Jadi Presiden, Kocaknya Ganjar Pranowo: Kan Sudah Kalah, Saya Lowbat
-
Ganjar-Anies Kompak Jadi Pembicara di Masjid UGM, Netizen Senggol Jokowi: Kok Nggak Pernah...
-
Ganjar Ikut Jadi Pembicara di Masjid UGM Seperti Anies, Warganet Wanti-wanti: Awas Kena Julid Menteri
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB