Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 02 Juni 2021 | 14:29 WIB
Suasan Puncak Sosok, Bantul sebelum pandemi virus corona. [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

Makin hari jumlah pengunjungnya makin banyak, bahkan ketika akhir pekan jumlah pengunjungnya membeludak. Pembagian tugas pun dilakukan dengan cara adil dan tidak ada kesenjangan. Warga Jambon hampir semuanya terlibat dalam pengelolaan Puncak Sosok.

"Ada pemilik warung, pelayan warung, petugas kebersihan, penjaga parkir, penjaga tempat selfie, dan beberapa pos yang lain," paparnya.

Sebelum pandemi, lanjut Rudi, Puncak Sosok memang nge-hits karena dikunjungi ribuan orang setiap hari. Di kala sepi, pengelola mendapatkan pendapatan sebesar Rp700 ribu bersih dari pengelolaan parkir, Rp300 dari toilet, Rp400 ribu dari penyewaan tikar sementara bagi hasil warung nyaris sama dengan parkir. Kemudian dengan pertunjukkan musik mampu menghasilkan Rp300 ribu.

Pendapatan akan melonjak di Akhir pekan di mana mereka mampu mengumpulkan uang parkir bersih sebssar Rp3 hingga Rp3,5 juta, kemudian toilet hingga Rp1,5 juta, sewa tikar Rp1 juta dan bagi hasil warung Rp1,5 juta. dan pertunjukkan musik sebesar Rp1 juta.

Baca Juga: Abai Prokes, Satgas Covid-19 Soroti Kerumunan di Danau Sunter saat Libur 1 Juni

"Padahal parkir, toilet dan juga tiket masuk kami tidak memasang tarif," tambah Rudi.

Menurutnya, operasional yang paling besar adalah untuk membeli air, mengingat Puncak Sosok merupakan salah satu wilayah yang sulit air. Setiap hari, mereka harus membeli minimal dua tangki air ukuran 5.000 liter dengan harga Rp150 ribu. Sebelum pandemi Covid-19, dalam sebulan mereka mengeluarkan Rp5 juta sampai Rp6 juta untuk setiap bulannya.

Namun ketika beroperasi selama pandemi, pengeluaran untuk pembelian air bersih melonjak drastis karena ada kewajiban cuci tangan. Dalam sebulan, di hari biasa ia bisa mengeluarkan dana sebesar Rp10 juta hanya untuk membeli air bersih demi memenuhi kebutuhan pengunjung.

"Rekor pernah harus membeli air hingga Rp11 juta karena pengunjungnya ramai,. Apalagi kalau libur panjang seperti kemarin, bisa lebih itu," tuturnya.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Geram 10 Tahun Air Bercampur Lumpur, Puluhan Warga di Banyumas Geruduk Balai Desa

Load More