Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 02 Juni 2021 | 14:31 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Kolase foto/Unsplash/dok. istimewa)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman mencatat dari sebanyak 3.000 orang di Sleman yang sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, terdata ada 10% Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI). 

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pencegahan, Pengendalian dan Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni, dalam kanal Zoom, Rabu (2/6/2021). 

Keluhan yang dialami oleh para penerima vaksin tersebut mulai dari demam, pusing, mual maupun diare. Namun, semua keluhan tersebut bisa ditangani dengan baik. 

"Boleh dibilang KIPI AstraZeneca hampir sama dengan vaksin Sinovac, ada yang pusing, mual, sama dengan Sinovac.Tetapi semuanya bisa ditanggulangi dengan baik. Keluhan bersifat ringan dan sasaran bisa melakukan penanggulangan sendiri atau ditanggulangi fasilitas layanan yang terdekat dari para sasaran," kata dia.

Baca Juga: Pariwisata Sleman Utara Menegang, Ini Kata Pegiat Jip dan Pemkab Sleman

Novita mengatakan, sesuai dengan edaran Menteri Kesehatan, pemberian vaksin AstraZeneca di Sleman juga akan diberikan rentan usia 18 tahun ke atas, termasuk di dalamnya lansia. 

Yang menjadi perhatian, vaksin AstraZeneca memiliki kontra indikasi hampir sama dengan vaksin lain. Tidak boleh digunakan bagi orang yang alergi terhadap vaksin, atau komponen vaksin, atau alergi berat. 

Dinkes Sleman tetap akan menyosialisasikan penggunaan vaksin AstraZeneca kepada masyarakat terlebih dahulu kepada sasaran. 

"Sehingga para peserta mantap dilakukan vaksinasi AstraZeneca," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo sebelumnya mengungkapkan, jenis vaksin yang digunakan untuk kelompok pra-lansia ini adalah AstraZeneca. Sejauh ini, di Kabupaten Sleman kurang lebih sudah ada 3.000 lebih orang yang menerima vaksin AstraZeneca. 

Baca Juga: Hingga Akhir Pekan Ini, Warga yang Positif Covid-19 di Sleman Mencapai 16.017 Kasus

"Vaksin yang akan dipakai AstraZeneca jumlahnya sudah 3000 lebih. Sejauh ini tidak ada efek samping yang menghawatirkan," tutur Joko.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More