SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman mencatat dari sebanyak 3.000 orang di Sleman yang sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, terdata ada 10% Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI).
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pencegahan, Pengendalian dan Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni, dalam kanal Zoom, Rabu (2/6/2021).
Keluhan yang dialami oleh para penerima vaksin tersebut mulai dari demam, pusing, mual maupun diare. Namun, semua keluhan tersebut bisa ditangani dengan baik.
"Boleh dibilang KIPI AstraZeneca hampir sama dengan vaksin Sinovac, ada yang pusing, mual, sama dengan Sinovac.Tetapi semuanya bisa ditanggulangi dengan baik. Keluhan bersifat ringan dan sasaran bisa melakukan penanggulangan sendiri atau ditanggulangi fasilitas layanan yang terdekat dari para sasaran," kata dia.
Baca Juga: Pariwisata Sleman Utara Menegang, Ini Kata Pegiat Jip dan Pemkab Sleman
Novita mengatakan, sesuai dengan edaran Menteri Kesehatan, pemberian vaksin AstraZeneca di Sleman juga akan diberikan rentan usia 18 tahun ke atas, termasuk di dalamnya lansia.
Yang menjadi perhatian, vaksin AstraZeneca memiliki kontra indikasi hampir sama dengan vaksin lain. Tidak boleh digunakan bagi orang yang alergi terhadap vaksin, atau komponen vaksin, atau alergi berat.
Dinkes Sleman tetap akan menyosialisasikan penggunaan vaksin AstraZeneca kepada masyarakat terlebih dahulu kepada sasaran.
"Sehingga para peserta mantap dilakukan vaksinasi AstraZeneca," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo sebelumnya mengungkapkan, jenis vaksin yang digunakan untuk kelompok pra-lansia ini adalah AstraZeneca. Sejauh ini, di Kabupaten Sleman kurang lebih sudah ada 3.000 lebih orang yang menerima vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Hingga Akhir Pekan Ini, Warga yang Positif Covid-19 di Sleman Mencapai 16.017 Kasus
"Vaksin yang akan dipakai AstraZeneca jumlahnya sudah 3000 lebih. Sejauh ini tidak ada efek samping yang menghawatirkan," tutur Joko.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025