SuaraJogja.id - Tim SAR Gabungan akhirnya memutuskan untuk menghentikan proses pencarian korban tenggelam Pantai Ngluwen Gunungkidul. Hari Sabtu (5/6/2021) sore kemarin, operasi pencarian resmi dihentikan mengingat sudah 7 hari upaya mereka belum membuahkan hasil.
Hari Sabtu kemarin adalah hari ketujuh pencarian Muhammad Rois Chak (19), remaja yang tenggelam bersama rekannya saat melaksanakan camping di Pantai Ngluwen. Tim SAR bersama tim gabungan juga relawan telah berusaha melakukan operasi penyisiran pencarian wisatawan yang hilang di Pantai Ngluwen pada Minggu (30/05/2021).
Kasi lapangan Satlinmas DIY, Suhardi mengatakan, penutupan operasi pencarian terhadap korban hilang karena kecelakaan laut sudah sesuai prosedur. Pencarian telah dilakukan pencarian selama tujuh hari sejak dikabarkan tenggelam pada minggu (30/5/2021), namun belum ditemukan.
“Tahapannya jelas, operasi awal yaitu 4 hari kemudian diperpanjang menjadi 6 hari dan pada hari ke 7 ini operasi dihentikan,” jelas Hardi.
Baca Juga: Bocah di Gunungkidul Nekat Bobol 5 Kotak Infaq Masjid, Uangnya Dipakai untuk Jajan
Dia menuturkan, upaya yang dilakukan Tim SAR gabungan sejak hari pertama dikabarkan hingga hari hari ketujuh belum membuahkan hasil. Meski demikian, operasi gabungan sudah ditutup namun nantinya akan tetap dipantau terus oleh SAR Satlinmas Korwil II Baron yang bekerjasama dengan nelayan.
“Jadi nanti jika ada nelayan yang menemukan korban mengapung, Tim SAR Baron akan menginfokan ke seluruh jajaran termasuk keluarga korban,” tuturnya.
Koordintor SAR UNS, Emon Prasetyo mengungkapkan SAR UNS memang turut serta dalam upaya pencarian korban karena korban adalah civitas UNS. Emon mengaku selama pencarian korban memang sulit. Selain medan yang terjal dengan tebing tebing karang, juga kondisi gelombang laut yang masih tinggi membuat seluruh Tim Gabungan harus bekerja ekstra.
“Meski belum menemukan korban, saya tetap berterimaksih terhadap semua yang terlibat dalam operasi ini," Kata Emon.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Marjono mengatakan sejumlah kendala besar yang dihadapi timnya selama pencarian selain gelombang yang masih tinggi yakni kendala sinyal komunikasi di lokasi.
Baca Juga: PAN Kritisi 100 Hari Kerja Bupati Gunungkidul Sunaryanta: Keseringan Kunjungan ke Bawah
Lebih jauh setelah operasi pencarian dihentikan, Marjono mengaku akan melakukan koordinasi dengan para nelayan apabila nanti seandainya saat melaut menemukan jasad dari Muhamad Rois (19) warga Nitikan, UH rt 49/13, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Geger! Sudah 40 Hari Menghilang, Jejak Terakhir Kiano Pamit Salat ke Masjid
-
Bocah Kiano Hilang Usai Salat Maghrib, Keluarga Sudah Lapor Polisi Tapi Belum Ditemukan
-
Hilang usai Diajak Beli Makan, Bocah di Pasar Rebo Ternyata Diculik Tetangga
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Seorang Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam saat Libur Lebaran di Pantai Garut
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan