Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 Juni 2021 | 15:42 WIB
Kepala Puskesmas Srandakan Budi Setyowati memberi keterangan pada wartawan saat ditemui di Puskesmas setempat, Selasa (8/6/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kepala Puskesmas Srandakan Budi Setyowati mengatakan bahwa enam warga Lopati RT 92 yang menjalani swab PCR negatif Covid-19. Pihaknya sudah mendapatkan hasil secara resmi Selasa (8/6/2021).

"Enam orang yang sudah menjalani swab PCR Sabtu (5/6/2021) kemarin hasilnya negatif," jelas Budi Setyowati ditemui wartawan di Puskesmas Srandakan, Selasa.

Ia menerangkan bahwa sebelum swab pada Sabtu lalu, Satgas Covid-19 juga sudah melakukan tracing dan swab PCR kepada 6 orang yang merupakan anggota keluarga jenazah.

"Pertama kali saat kami melakukan swab ada enam orang. Hasilnya satu orang positif. Selanjutnya swab PCR dilanjutkan dengan jemput bola ke kampung Lopati dan enam orang yang sudah swab. Hasilnya juga negatif," terang dia.

Baca Juga: Batas Terakhir, 20 Warga Lopati Jalani Tes Swab PCR di Puskesmas Srandakan

Kasus pemakaman Covid-19 tanpa prokes di Padukuhan Lopati sendiri terdapat 26 orang yang masuk dalam tracing. Selasa (8/6/2021), sebanyak 20 orang warga telah menjalani swab.

"Ada 20 orang warga (Lopati) yang datang ke puskesmas. Semuanya sudah menjalani swab, untuk hasilnya masih kami tunggu sekitar 2-3 hari," jelasnya.

Terpisah Ketua RT 92, Kuswanto mengaku bahwa warga tidak menolak pemakaman secara prosedur Covid-19. Selain itu swab PCR yang dilakukan pada Sabtu hanya diminta 6-7 orang yang datang.

"Dari kepolisian meminta 6-7 orang yang hadir untuk swab PCR pada Sabtu kemarin, jadi belum kami minta secara umum. Nah selanjutnya diarahkan ke Puskesmas Srandakan dan kami lakukan di sini," terang dia.

Kuswanto menjelaskan, bahwa seorang warga Lopati yang diduga menjadi provokator yang menolak pemakaman secara prosedur Covid-19, tak hadir pada swab di puskesmas setempat.

Baca Juga: Warga Lopati Belum Semua Swab PCR, Wabup Bantul Bakal Turun Langsung

"Kebetulan orang itu tidak hadir, sebenarnya kan ada di grup kampung (WhatsApp). Kami minta siapa yang mau jadi relawan (swab PCR), tapi itu kan kembali ke diri masing-masing, kami juga tak bisa memaksa," terang dia.

Sementara itu, Panewu Srandakan Anton Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya belum berupaya untuk meminta paksa seorang terduga provokator tersebut melakukan swab PCR.

"Ini kan berproses ya, kami sifatnya yang 20 orang dulu. Nanti hasilnya kami koordinasikan ke kabupaten untuk orang yang belum menjalani swab ini," terang dia.

Anton mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan akan meminta bantuan kepada pihak Polisi dan TNI untuk bisa meminta warga yang belum menjalani swab PCR.

Load More