SuaraJogja.id - Pemerintah Kapanewon Srandakan berencana meminta bantuan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Bantul untuk mengajak warga di Pedukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti yang belum menjalani swab PCR. Hingga kini terdapat satu orang, yang sebelumnya disebut sebagai provokator di wilayah tersebut, yang belum menjalani swab PCR.
"Sifatnya kami melakukan ke 20 orang terlebih dahulu. Memang ada yang belum melakukan swab PCR, nanti kami berkoordinasi dengan kabupaten dan bisa saja meminta bantuan satgas Covid-19," jelas Panewu Srandakan Anton Yulianto dihubungi wartawan Selasa (8/6/2021).
Ia melanjutkan bahwa warga sudah diberikan waktu dua hari untuk bisa mengikuti swab PCR. Senin (7/6/2021) belum banyak warga yang datang. Sementara Selasa sebanyak 20 orang sudah hadir menjalani swab PCR.
"Sebenarnya kita sudah memperpanjang waktu dua hari dan respon warga juga baik. Nanti agar ini bisa selesai bisa saja kami minta bantuan tim di kabupaten," jelas dia.
Baca Juga: Enam Warga Lopati sudah Di-swab, Puskesmas Srandakan: Hasilnya Negatif
Sebanyak 20 orang yang telah di-swab, lanjut Anton, akan ditunggu hasilnya hingga 2-3 hari kemudian. Sementara itu, enam orang yang sebelumnya sudah menjalani swab pada Sabtu (5/6/2021), hasilnya negatif.
Sementara itu, Ketua RT 92 Kuswanto mengaku bahwa warga Lopati RT 92 yang ikut memakamkan jenazah Covid-19 tanpa prosedur protokol kesehatan sudah menjalani swab.
"Sudah semua (warga Lopati RT 92) mengikuti swab PCR di Puskesmas. Selanjutnya hanya menunggu hasil dari sana," kata dia.
Menyusul adanya seorang warga lain yang belum menjalani swab PCR, Kuswanto menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta warga datang ke puskesmas.
"Kebetulan orang itu tidak hadir, sebenarnya kan ada di grup kampung (WhatsApp). Kami minta siapa yang mau jadi relawan (swab PCR), tapi itu kan kembali ke diri masing-masing, kami juga tak bisa memaksa," terang dia.
Baca Juga: Batas Terakhir, 20 Warga Lopati Jalani Tes Swab PCR di Puskesmas Srandakan
Kasus dugaan penolakan pemakaman jenazah Covid-19 tanpa prosedur yang terjadi di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti sudah dilaporkan oleh FPRB Bantul ke Polres Bantul. Seorang warga berinisial A, diduga menjadi provokator saat pemakaman tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengaku belum memanggil orang berinisial A. Alasannya karena dari petugas kesehatan belum melakukan swab PCR ke orang tersebut.
"Jika nanti sudah ada hasil swab PCR, baru kami lakukan pemanggilan," terang Ngadi dihubungi wartawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini
-
Musnahkan Kemiskinan Ekstrem di DIY, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp446 Miliar
-
Dokter Spesialis Anak: Orang Tua Perlu Contohkan Hidup Sehat Cegah Anak Kecanduan Gula
-
Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan