SuaraJogja.id - Sebanyak 2.872 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masih bekerja di Malaysia akan diikutkan dalam program pemberdayaan dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul. Kepulangan para pekerja tersebut menyusul dengan kondisi kasus positif Covid-19 yang makin meningkat di Negara Malaysia .
Sekretaris Disnakertrans Bantul Istirul Widiastuti mengatakan, saat ini sudah ada beberapa proposal permintaan pemberdayaan PMI yang telah pulang ke Indonesia atau biasa disebutnya PMI purna. Sesuai dengan alokasi anggaran di instansinya, Disnakertrans menyiapkan berbagai program pemberdayaan.
"Biasanya sesuai dengan keinginan mereka (PMI Purna), mulai dari pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan lainnya," Kata Istriul kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Disinggung terkait kondisi Malaysia yang mengalami peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, Istirul mengaku belum mendapat informasi tentang kemungkinan adanya deportasi terhadap PMI asal Bantul.
Pihaknya belum mengadakan koordinasi secara khusus. Namun, Disnakertrans membuat aturan khusus bagi PMI yang pulang lagi ke Indonesia harus isolasi mandiri minimal dua pekan sebelum ke kampung halaman.
"Jika kontrak habis ya kita proses, sesampainya mereka di Bandara Surabaya atau Bandara Medan harus isolasi dulu baru boleh pulang kampung," terangnya.
Istirul menambahkan, pandemi ini memang memiliki dampak signifikan terhadap program migran di Kabupaten Bantul. Salah satunya adalah gagal berangkatnya PMI dari Bantul karena kondisi Covid-19. Padahal Maret lalu menjadi pemberangkatan PMI pertama setelah pandemi.
"Gagal berangkat karena keburu Malaysia lockdown lagi," ujarnya.
Maka dari itu, PMI, yang merupakan hasil seleksi oleh perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) itu, hingga kini belum memiliki kejelasan kapan mereka akan diberangkatkan. Disnakertrans mencatat sejak tahun 2008 hingga 2021 ini sebanyak 8.735 warga Bantul berangkat ke Malaysia.
Baca Juga: Kemnaker Terjunkan Tim untuk Investigasi 5 Calon Pekerja Migran yang Kabur
“Kemudian hingga tahun ini para pekerja tersebut diketahui sudah pulang sebanyak 5.863 orang, sehingga tersisa 2.872 warga Bantul di Malaysia. Jika tahun ini kita sudah mengeluarkan 11 rekomendasi paspor," jelas Istirul.
Berita Terkait
-
Kemnaker Terjunkan Tim untuk Investigasi 5 Calon Pekerja Migran yang Kabur
-
Baru Sampai di Magetan, Seorang PMI dari Brunei Positif Covid-19, Varian Baru Kah?
-
RSUD Bangkalan Belum Pastikan Ledakan Covid-19 Disebabkan Oleh Varian Baru
-
Lebih dari 50 Kasus Covid-19 Muncul di 7 Kapanewon, Bantul Prioritaskan Vaksinasi Lansia
-
Menteri PPPA Sayangkan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Makin Banyak
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka