Ayu menjelaskan warga binaan yang beraktivitas di luar kamar pun sebenarnya tetap wajib mengenakan masker. Begitu juga dengan para petugas yang ada di lingkungan lapas.
Tidak hanya memakai masker, para warga binaan pun tetap menerapkan prokes lainnya saat berkegiatan. Mulai dari menjaga jarak hingga mencuci tangan.
"Sebenarnya itu sudah disiapkan semua tapi kita tidak tahu di lapangan seperti apa, dilaksanakan atau tidak. Nah ini kemarin saya ingatkan kembali pada teman-teman jangan abai, karena satu orang abai saja selesai semua di dalam. Satu orang abai petugasnya masuk ke dalam ada yang terpapar selesai semua, sudah pasti di dalam cepat sekali," ujarnya.
Kapasitas lapas nyaris penuh
Ayu tidak menampik bahwa kapasitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta memang sudah hampir penuh. Dari total 450 kapasitas saat ini sudah terisi sekitar 430 orang.
Kendati kondisi lapas yang sudah hampir padat, pihaknya menyatakan tetap memperhatikan prokes dengan memisahkan para warga binaan sesuai dengan klasifikasi masing-masing dari tahapan pembinaannya.
"Jadi yang ikut rehab, ada dua blok tersendiri, lalu dua blok lainnya yang mungkin masih baru-baru seperti itu. Jadi lihat dari sisa masa pidananya seperti apa. Itu yang kita klasifikasikan," ucapnya.
Dengan adanya kasus Covid-19 di lapas ini, Ayu berharap menjadi introspeksi dan atensi semua pihak untuk tidak mengabaikan prokes. Supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi di lain tempat.
"Semuanya introspeksi dan prokes harus dilaksanakan mau tidak mau. Saya berharap tidak terjadi di lapas lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Sleman Melonjak, di Bulan Juni Ada 27 Pasien Meninggal
Warga binaan banyak terpapar
Sebelumnya diberitakan ratusan orang di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Slema Joko Hastaryo. Pihaknya mencatat saat ini total ada 275 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang telah terdeteksi di lingkungan lapas.
Dari total ratusan orang tersebut terdiri dari sejumlah karyawan dan warga binaan.
"Karyawannya 13 [terkonfirmasi positif Covid-19] Sisanya [dari 275 kasus] warga binaan," kata Joko.
Joko menuturkan hingga saat ini penelurusan kontak erat dalam kasus ini masih terus berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong