SuaraJogja.id - Pernyataan pakar biomolekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo di media sosial twitter terkait GeNose mengundang banyak respon. Pasalnya peraih Postdoctoral Fellowship 2003-2007 Harvard Medical School, Boston, AS tersebut menuliskan agar penggunaan GeNose C19 untuk verifikasi perjalanan dihentikan.
Dalam cuitan dalam akun twitternya @PakAhmadUtomo itu, ia meminta agar verifikasi perjalanan dikembalikan ke tes standar baku. GeNose dapat digunakan kembali jika memang sudah memiliki bukti validasi dari minimal tiga kampus merdeka.
"Mohon sangat, stop penggunaan Genose untuk verifikasi perjalanan kembalikan ke tes standar baku, kecuali sudah ada bukti validasi Genose dari minimal 3 kampus merdeka," seperti yang dikutip dalam akun twitternya @PakAhmadUtomo, pada Senin (21/6/2021).
Perwakilan dari tim pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra angkat bicara terkait dengan pernyataan itu. Disebutkan Dian, pihaknya saat ini memang tengah melakukan uji validasi eksternal.
"Sebenarnya saat ini kita sedang melakukan uji validasi eksternal. Lagi proses. Di Universitas Andalas, UI sudah mulai jalan, RSCM sama RSUI sudah mulai jalan, UNAIR, tapi tetep butuh waktu," kata Dian saat dihubungi awak media.
Lebih lanjut, disampaikan Dian, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan regulator terkait penggunaan GeNose C19. Tidak lupa implementasi GeNose sesuai SOP juga terus diingatkan dalam hal ini kepada operator.
"Jadi kita tuh pengembang ya, kita serahkan Genose itu kepada pengguna dalam hal ini operator dan itu kita sudah mengingatkan implementasi GeNose sesuai dengan SOP. Begitu ada update tolong diupdate," ujarnya.
Terkait dengan implementasi di lapangan sendiri, Dian mengakui memang tidak bisa lantas menghandle semuanya. Maka dari koordinasi terus dilakukan dengan pihak regulator terkait penggunaan GeNose.
Menurutnya terlepas dari GeNose yang digunakan sebagai alat skrining, Dian juga terus mengimbau kepada semua pihak untuk bekerja sama. Sebab hal yang terpenting saat ini adalah bekerja sama untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin luas.
Baca Juga: Operasi Yustisi Solo, Petugas Temukan Pedagang Bermobil Positif Covid-19
"Jadi yang penting itu sekarang kembali kepada masyarakat, kita mengimbau semua pihak bekerja sama untuk mengatasi mencegah perluasan [Covid-19] dan GeNose kan mendukung upaya itu," terangnya.
Mengenai beberapa komentar di twitter dengan hasil yang berbeda-beda yang didapat setelah melakukan pemeriksaan dengan berbagai metode, Dian menilai kondisi itu tetap kembali kepada perilaku masyarakat itu sendiri.
"Nah sekarang perilaku masyarakat mau alat kesehatan apapun yang dipakai kalau memang niatnya mencari hasil negatif ya negatif terus yang akan dicari. Entah itu dari GeNose entah itu dari antigen, problemnya masalahnya di situ," ujarnya.
Maka dari itu pihaknya juga terus menerus melakukan update kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada sistem GeNose. Didukung dengan riset yang bukan sembarang dalam menciptakan alat kesehatan tersebut.
"Akurasinya sih sudah sampai 93 persen itu akurasi saat penelitian. Akurasi pada saat penggunaan itu lah yang sekarang diverifikasi oleh tim validator eksternal itu," ucapnya.
Mengenai publikasi, Dian menyebut masih dalam proses sebab memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Berita Terkait
- 
            
              Mulai Hari Ini, Calon Penumpang di Pelabuhan Semayang Wajib GeNose Bayar Rp 40 Ribu
 - 
            
              Catat! Ini Aturan Masa Berlaku Rapid Antigen, PCR dan GeNose Terbaru
 - 
            
              Tarif Tes GeNose di Kepri Turun Harga Jadi Rp30 Ribu
 - 
            
              Perubahan Masa Berlaku Rapid Antigen, PCR dan GeNose
 - 
            
              Tes GeNose di Kepri Tidak Efektif, Justru Ciptakan Antrean Warga Tanpa Prokes
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
 - 
            
              Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
 - 
            
              DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
 - 
            
              Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
 - 
            
              Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang