SuaraJogja.id - Perbaikan mulai dilakukan setelah Jembatan Kenet, yang berada di Jalan Raya Jogja-Panggang KM 22, Pedukuhan Siluk 1, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul rusak sejak Rabu (16/6/2021).
Kontraktor Jembatan Kenet Dimas Apri mengungkapkan kendala yang ditemuinya dalam menyelesaikan pembangunan, antara lain karena cuaca ekstrem selama sepekan lalu. Turunnya hujan telah menyebabkan tanah longsor, sehingga penyangga jembatan sementara roboh. Akibatnya, petugas harus mengulang pekerjaan.
“Terkendala seperti itu, harus menggali dari semula lagi. Menggali tanah lagi, karena ada banjir yang membawa lumpur. Akhirnya tertutup timbunan pada galian kami,” jelas Dimas dihubungi wartawan, Rabu (23/6/2021).
Kendati begitu, Dimas memastikan pekerjaannya selesai sesuai Provisional Hand Over (PHO) atau target yang ditentukan.
Ia mengatakan untuk mengejar progres dan target sebelum PHO, Dimas menambah tim pekerja dan peralatan. Selain itu, pekerja dan tenaga peralatan juga dilemburkan.
“Kami ada sekitar 20 pekerja, akan kami tambah lagi untuk mengejar target. Optimis bisa selesai tepat waktu sebelum target PHO. Dalam waktu dua bulan, untuk struktur kami sudah selesai,” klaimnya.
Dimas turut berterima kasih kepada warga sekitar. Lantaran dibantu dalam penanganan lalu lintas yang dilakukan dengan sistem buka tutup.
“Untuk roda dua, bisa lewat semua karena dibagi dua jalur. Namun untuk roda empat harus bergantian,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi C DPRD DI Yogyakarta Gimmy Rusdin Sinaga mengatakan jika pembangunan Jembatan Kenet menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY sebesar Rp9,5 miliar. Pengerjaan ditargetkan rampung pada September mendatang.
Baca Juga: Sebut Pemerintah Gagal Tekan Angka Penularan Covid-19 di Bantul, FPRB: Harus Lebih Tegas
"Setelah kami tinjau, jembatan darurat ternyata itu rusak juga. Faktornya soal struktur tanah yang empuk dan gampang longsor. Kedua, iklim, kok bisa hujan deras cuma di sini. Tapi kata pemborong bisa selesai tepat waktu,” ujar Gimmy.
Sementara Anggota Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifuddin menambahkan, keberadaan Jembatan Kenet sangat penting. Hal itu mengingat bahwa Jembatan Kenet menghubungkan Bantul dan Gunungkidul. Selain itu, jembatan bersinggungan dengan perekonomian masyarakat.
“Kondisi ekonomi masyarakat sedang surut. Jika ditambah kerusakan akses jalan ini tambah menderita mereka. Kami juga mengkhawatirkan masyarakat harus memutar sekitar 4 kilometer, sehingga jauh,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Sebut Pemerintah Gagal Tekan Angka Penularan Covid-19 di Bantul, FPRB: Harus Lebih Tegas
-
Viral Video Siswi Nekat Meniti Kawat Jembatan Rusak, Di Sini Lokasinya
-
Kasus Covid-19 di Banguntapan Capai 77 Orang, Panewu Beri Penjelasan Ini
-
Melawan hingga Pukul Polisi saat Diimbau Prokes, Warga Kulon Progo Terancam Bui
-
Pelaku Perampasan Pakai Sajam di ISI Jogja Ditangkap, Sengaja Cari Mangsa di Kampus
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif