SuaraJogja.id - Pelaku wisata yang ada di sepanjang Pantai Parangtritis sampai Pantai Pandansimo akan disuntik vaksin. Vaksinasi dilakukan guna melindungi pelaku wisata agar tidak terjangkit Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis menyampaikan, jumlah pelaku wisata yang akan divaksin kurang lebih ada 3.000 orang.
"Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Bantul jumlahnya segitu," kata Helmi, Jumat (25/6/2021).
Namun menurutnya, jumlah tersebut masih bisa bertambah.
Baca Juga: Asyik! Kini Semua Bisa Vaksin Covid-19 Tanpa Surat Keterangan Domisili, Di mana Tempatnya?
"Jumlah 3.000 orang itu masih bisa bertambah, kan baru data sementara," jelasnya.
Untuk waktu pelaksanaan vaksinasi sendiri rencananya akan dilakukan pada Rabu dan Kamis minggu depan. Pihaknya pun akan menyiapkan tempat untuk vaksinasi.
"Ada beberapa titik yang akan disiapkan untuk penyuntikkan vaksin. Semakin banyak semakin bagus karena untuk mencegah terjadinya kerumunan," katanya.
Helmi menyebutkan, pelaku wisata yang telah disuntik vaksin dapat membuka usahanya kembali.
"Semisal besok Rabu atau Kamis vaksinasi berjalan, maka pada Sabtu dan Minggu tempat wisata sudah bisa dibuka kembali," terangnya.
Baca Juga: Gratis, Ini Syarat dan Cara Daftar Vaksin Covid-19 di RS Bethesda Jogja
Sebaliknya, bila ada pelaku wisata yang tidak mau divaksin, katanya, akan ada sanksi yang diberikan. Sanksi tersebut berupa larangan tidak boleh beroperasi.
"Minimal tidak boleh berjualan dahulu untuk yang belum divaksin," tegasnya.
Selain itu, untuk mendorong pelaku wisata agar mau divaksin, sosialisasi akan melibatkan Babinsa serta Bhabinkamtibmas.
"Mereka akan mendorong pelaku wisata supaya mau disuntik vaksin," ujarnya.
Ihwal ketersediaan vaksin, Helmi mengatakan, jumlah vaksin yang ada saat ini dinilai cukup.
"Masih ada sekitar 24.000 dosis vaksin Sinovac," tambahnya.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus