Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 26 Juni 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY Tri Widjaja meminta masyarakat tak meremehkan ketika mengalami gejala Covid-19. Masyrakat harus terbuka ketika diperiksa oleh tenaga kesehatan (nakes) dan patuh jika harus diisolasi di dalam selter.

Tri Widjaja tak menampik jika saat ini masyarakat yang terpapar Covid-19 rata-rata mengalami gejala sedang. Pasalnya kebutuhan oksigen di DI Yogyakarta sendiri tinggi bahkan menipis.

“Seperti yang kita tahu hingga saat ini permintaan oksigen kan sangat tinggi di DIY. Itu juga terlihat dari banyaknya pasien bergejala sedang, nah memang pasien ini banyak yang membutuhkan oksigen karena mengalami rasa sesak,” ujar Tri dihubungi Suarajogja.id, Sabtu (26/6/2021).

Ia berharap dalam situasi seperti ini masyarakat tidak menggampangkan ketika terpapar Covid-19 dengan gejala seperti batuk, pilek hingga sesak nafas. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan dari nakes jika harus diisolasi di dalam selter.

Baca Juga: Tak Mau Tergantung Pihak Ketiga, Bantul Akan Buat Instalasi Produksi Oksigen

“Nah masyarakat itu sukanya menggampangkan, mereka memilih isolasi mandiri. Kondisinya sudah bergejala lalu diarahkan ke selter atau ke rumah sakit tapi menolak. Ketika sesak disaturasi dan harus ke rumah sakit, bed-nya penuh,” terang dia.

Tri menjelaskan jika pasien bergejala memiliki alur dan perkembangan virus di dalam tubuh. Hal itu harus dipantau tenaga medis agar bisa diambil tindakan cepat jika terjadi kondisi tubuh yang lebih parah.

“Jika isolasi mandiri di rumah, tentu tidak ada yang memantau. Potensi tertular atau menularkan orang lainnya kan lebih tinggi. Sangat tidak dianjurkan seperti itu,” kata dia.

Hingga kini kenaikan angka kasus baru Covid-19 di DIY semakin tinggi. Bahkan jumlahnya mencapai mencapai 783 orang, pada Jumat (25/6/2021).

Tak hanya pasien, ratusan dokter juga terdampak dari banyaknya kasus baru tersebut. Hingga Sabtu (26/6/2021) siang, Tri Widjaja menyebutkan, sudah ada 163 dokter di DIY yang terkonfirmasi Covid-19. Jumlah tersebut terhitung sejak awal pandemi muncul.

Baca Juga: 150 Dokter di DIY Positif Covid-19, IDI Minta Lansia dengan Komorbid Kerja dari Rumah

“Sebelumnya ada 150 dokter terpapar Covid-19, Sabtu siang ini menyentuh 163 orang, jadi sangat dahsyat ledakan Covid-19 pasca lebaran kemarin,” jelas dia.

Pihaknya merinci jumlah dokter yang terpapar Covid-19 hingga Sabtu siang, di Kabupaten Bantul sebanyak 38 orang, Kabupaten Kulon Progo sebanyak 11 dokter, Kabupaten Sleman terdapat 85 orang dokter terpapar Covid-19. Sementara Kabupaten Gunungkidul 11 dokter dan Kota Yogyakarta terdapat 18 dokter dinyatakan positif Covid-19.

Load More