SuaraJogja.id - MW, kakek berumur 70 tahun asal Pedukuhan Kacangan, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (29/6/2021) sekitar pukul 01.15 WIB. Aksi nekat MW ini merupakan kasus bunuh diri ke-24 tahun ini di Gunungkidul.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto menuturkan, peristiwa gantung diri tersebut pertama kali diketahui oleh istri MW, P (66), yang tinggal satu rumah dengan MW. Tengah malam, sekitar pukul 00.30 WIB, perempuan ini terbangun dari tidurnya dan langsung menuju ke kamar tempat MW tidur.
"Kebetulan malam itu kedua pasangan ini tidur secara terpisah," papar Suryanto, Selasa pagi.
Namun ketika membuka kamar MW, P terkejut karena mendapati suaminya telah tergantung dengan seutas tali di salah satu blandar (kerangka atap) kamar tersebut. MW tergantung menggunakan tali warna hitam sepanjang 2 meter.
Baca Juga: Influencer Keluar dari Mobil Pakai Karpet Merah dan 4 Berita SuaraJogja
P, yang ketakutan, langsung pergi ke luar rumah untuk meminta tolong kepada tetangganya. Para tetangga berdatangan menuju ke lokasi kejadian dan ada yang melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Purwosari.
"Sesaat kemudian petugas Polsek dan Puskesmas Purwosari tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi," paparnya.
Kasubag Humas ini menambahkan usai melakukan pemeriksaan terhadap jasad MW, ternyata tidak ditemukan bekas penganiayaan. MW meninggal murni gantung diri, hal tersebut dikuatkan dengan tanda-tanda di tubuh MW. MW diperkirakan meninggal 3 jam sebelum istrinya menemukan hal tersebut.
"Lidah menjulur dan kemaluan keluar sperma serta anus tidak keluar feses," ujarnya.
Jasad MW langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Berdasarkan keterangan istri dan anak MW, lelaki tersebut menderita penyakit cukup lama dan tak kunjung sembuh. Kemungkinan besar MW mengalami depresi karena penyakitnya tersebut.
Baca Juga: Lurah dan Pamong Positif Covid, 5 Kantor Kalurahan di Kapanewon Wonosari Tutup Sementara
Menurut Suryanto, kasus bunuh diri di Gunungkidul tahun ini sudah mencapai 24 kali di mana sebagian besar dengan gantung diri. Jumlah tersebut sudah mendekati angka bunuh diri tahun 2020 yang lalu. Di mana selama tahun 2020 setidaknya ada 29 kasus bunuh diri.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Justin Hubner Cetak Gol Bunuh Diri Bikin Wolves Malu dan Kacau Balau
-
Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI
-
Misteri Kasus Akseyna yang Trending: Profil, Kronologi Kematian, dan Update
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD