Meski sempat mendapat perawatan, kondisi Wahyu Pradana terus mengalami penurunan. Upaya dokter untuk meningkatkan kondisi yang bersangkutan nampaknya belum berhasil. Dan Selasa siang tadi, yang bersangkutan drop dan membutuhkan ventilator.
Wahyu Pradana membutuhkan ventilator dengan segera namun ternyata di rumah sakit yang merawatnya ruangan ICU yang dilengkapi ventilator sudah penuh. Pihak rumah sakit berusaha mencari ke rumah sakit lain jika ada yang bisa digunakan.
Namun semua ruang ICU yang memiliki ventilator di Gunungkidul telah penuh. Bahkan Endah sendiri mengaku telah berusaha mencari ruang ICU yang ada ventilator nya ke berbagai rumah sakit namun tidak ada. Direktur rumah sakit Panti Rahayu pun berusaha menghubungi semua koleganya namun juga penuh.
Tak hanya itu, ketua DPRD DIY pun berusaha turut mencari ruang ICU yang ada ventilatornya di rumah sakit di DIY. Hanya saja upaya mereka sia-sia karena tidak menemukan ruang ICU yang kosong. Selasa sore pihaknya baru mendapat kabar jika di RSUD Saptosari ada yang kosong.
Baca Juga: Kakek Umur 70 Tahun Jadi Warga Gunungkidul Ke-24 yang Bunuh Diri Tahun Ini
"Akhirnya yang bersangkutan dilarikan ke RSUD saptosari Selasa sore. Namun takdir berkata lain, beliau meninggal dunia di sana,"ujar Endah.
Direktur Utama RSUD Saptosari, dr Eko Darmawan ketika dikonfirmasi membenarkan jika Wahyu Pradana meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Eko mengatakan almarhum Wahyu Pradana mulai dipindah ke ICU Selasa (29/6/2021) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, kondisi Wahyu Pradana sudah termasuk kritis untuk pasien covid19. Kebetulan dirinya sendirilah yang menangani almarhum Wahyu Pradana di ICU RSUD yang ia pimpin. Saat masuk ke ruang ICU RSUD Saptosari kondisi paru-paru yang bersangkutan sudah memburuk.
Di mana warna hitam paru-paru yang bersangkutan tinggal 10 % dan sebagian besar bercak keputihan. Eko menjelaskan corona atau covid19 salah satunya memang menyerang paru-paru. Di mana paru-paru penderita Covid19 akan menjadi bercak-bercak keputihan.
Segala daya upaya ia kerahkan untuk menolong Wahyu Pradana. Namun nampaknya upaya tim dokter di RSUD Saptosari belum berhasil. Wahyu Pradana akhirnya menghembuskan nafas terakhir 20 menit kemudian setelah masuk ruang ICU.
Baca Juga: Diguncang Gempa, Belasan Rumah di Gunungkidul dan Masjid di Bantul Rusak
"Jadi meninggalnya Selasa sore, 20 menit setelah saya mulai menangani. Cuma kami rilis beliau meninggal pukul 19.00 WIB,"tambahnya.
Berita Terkait
-
Gerindra Akui Pentingnya Dukungan PDIP ke Prabowo, Tapi Tak Harus Koalisi
-
Analis Bongkar Alasan PDIP Belum Juga Gelar Kongres hingga Pertengahan April
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Akhirnya! Luna Maya Dilamar Maxime Bouttier di Tokyo dalam Suasana Indah Penuh Haru
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja