Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 04 Juli 2021 | 18:52 WIB
ilustrasi tabung oksigen, masker oksigen. (Dok. Envato)

Pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan, sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.

"Selanjutnya pada pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama. Sehingga oksigen central sudah dapat berfungsi kembali. Disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung central oksigen," ungkapnya.

Koordinator Pelayanan RSUP Dr Sardjito Endri Astuti menyatakan, RSUP Dr Sardjito memiliki dua suplai oksigen, yakni oksigen gas dan oksigen cair. Kedua oksigen sudah dalam bentuk gas.

"Dalam masa pandemi, pasien kami meningkat tajam dan pasien kriteria sedang sampai berat kebutuhan oksigennya meningkat sangat tajam," ucapnya.

Baca Juga: Lowongan Relawan RSUP Sardjito Pasca Krisis Oksigen, Butuh Donasi dan Tenaga!

Sardjito selama ini sudah berkontrak dengan penyedia oksigen dan kontrak tersebut sudah dilakukan 3 tahun.

"Mestinya aman, tetapi permasalahan gas ini bukan permasalahan RS saja, tapi permasalahan nasional. Karena di Indonesia kebutuhannya meningkat tajam," ungkapnya.

Dengan berbagai upaya antisipasi dan produksi olah oksigen, suplai oksigen yang masuk ke RS sebenarnya sudah 3 kali lipat dibandingkan sebelum Covid.

"Tapi tiga kali lipat itu tidak memenuhi kebutuhan Covid. Inilah yang mengakibatkan kekurangan oksigen di mana-mana," imbuhnya.

Sardjito memiliki dua tangki cadangan oksigen, untuk memenuhi kebutuhan di seluruh pasien di RSUP Dr Sardjito, tambah Endri.

Baca Juga: Penambahan Covid-19 di DIY Tembus 1.615 Kasus, Diprediksi Belum Puncak Penularan

Kontributor : Uli Febriarni

Load More