Upaya yang dilakukan RSUP Dr Sardjito yaitu dengan mengatur ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien, serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi DIY dan Dewan Pengawas.
"Intinya melaporkan bahwa Direktur RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, untuk mendapatkan pasokan oksigen liquid dari penyedia maupun tempat lain. Namun sampai pukul 15.00 WIB, RS masih mengalami kendala," ungkapnya.
Selain itu, pasokan oksigen cair diperkirakan paling cepat sampai ke Sardjito Yogyakarta pada Minggu (4/7/2021) pukul 12.00 WIB.
Dilaporkan pula persediaan oksigen liquid sentral di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada Sabtu (3/7/2021) mulai pukul 16.00 WIB, sampai dengan kehabisan persediaan oksigen liquid yang diperkirakan pada pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Lowongan Relawan RSUP Sardjito Pasca Krisis Oksigen, Butuh Donasi dan Tenaga!
"Pada kenyataannya oksigen liquid central habis pada sekitar pukul 20.00 WIB. Dari kondisi tersebut, setelah oksigen liquid central habis, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada, termasuk
mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY," tambahnya.
Pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan, sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.
"Selanjutnya pada pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama. Sehingga oksigen central sudah dapat berfungsi kembali. Disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung central oksigen," ungkapnya.
Koordinator Pelayanan RSUP Dr Sardjito Endri Astuti menyatakan, RSUP Dr Sardjito memiliki dua suplai oksigen, yakni oksigen gas dan oksigen cair. Kedua oksigen sudah dalam bentuk gas.
"Dalam masa pandemi, pasien kami meningkat tajam dan pasien kriteria sedang sampai berat kebutuhan oksigennya meningkat sangat tajam," ucapnya.
Baca Juga: Penambahan Covid-19 di DIY Tembus 1.615 Kasus, Diprediksi Belum Puncak Penularan
Sardjito selama ini sudah berkontrak dengan penyedia oksigen dan kontrak tersebut sudah dilakukan 3 tahun.
Berita Terkait
-
Lowongan Relawan RSUP Sardjito Pasca Krisis Oksigen, Butuh Donasi dan Tenaga!
-
Penambahan Covid-19 di DIY Tembus 1.615 Kasus, Diprediksi Belum Puncak Penularan
-
Bukan Hanya Urusan Oksigen, RSUP Dr Sardjito Berjibaku Tambah SDM
-
Krisis Oksigen dan Puluhan Pasien Meninggal, Warganet Semangati Sardjito dan Jogja
-
Krisis Oksigen, 63 Pasien di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Meninggal Dunia
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi